Rumah Adat Banten Milik Suku Baduy

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
1 Mei 2024 19:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rumah adat banten. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah adat banten. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah adat Banten disebut juga dengan rumah Baduy atau Sulah Nyanda. Rumah ini merupakan rumah panggung, tapi dibuat dari bahan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut mengenai rumah adat Banten? Simak pembahasan lengkapnya berdasarkan buku Mengenal Rumah Adat Nusantara karya Mia Siti di bawah ini.

Rumah Adat Banten

Ilustrasi rumah adat banten. Foto: Pixabay
Rumah adat Banten memiliki bentuk yang sederhana. Tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal pada zaman dulu, rumah Baduy juga masih digunakan hingga saat ini oleh suku Baduy atau orang kanekes.
Rumah adat Banten serupa dengan rumah adat Jawa Barat karena provinsi ini yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000.
Walaupun tergolong baru, tapi peradaban masyarakat Banten sendiri telah terbentuk jauh sebelum provinsi ini diresmikan, salah satunya adalah desain rumah adat Banten ini.
Rumah Baduy berbentuk rumah panggung dengan bahan yang berasal dari alam. Salah satunya adalah menggunakan pelupuh atau bambu yang dibelah-belah.
ADVERTISEMENT
Sebagian lainnya dibuat dari kerangka bambu, kayu jati, kayu nangka, dan batang pohon kelapa dengan dinding gedeg, papan, atau tembok.
Atapnya terbuat dari anyaman daun nyiur atau ilalang. Rumah ini juga memiliki penyangga batu khusus berbentuk balok dengan ujung meruncing seperti alat penumbuk beras.
Batu dipilih sebagai tiang penyangga, biasanya didapatkan dari kali atau sungai dimaksudkan untuk mencegah tiang rumah cepat lapuk.
Rumah adat Banten biasanya terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu sosoro, tepas, dan ipah. Sosoro terletak di bagian depan rumah yang digunakan untuk menerima tamu, tempat bersantai, juga tempat beraktivitas perempuan saat pagi hari, misalnya menenun.
Tepas berada di tengah rumah, merupakan ruangan yang digunakan untuk pertemuan keluarga, kenduri, bersantai, dan tidur di malam hari.
ADVERTISEMENT
Terakhir adalah ipah yang terletak di belakang rumah, digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persediaan makanan sekaligus dapur atau tempat memasak.
Posisi pembangunan rumah adat Banten pun tidak dilakukan dengan sembarangan. Rumah Sulah Nyanda ini dibangun saling berhadapan antara utara dan selatan.
Demikian adalah pembahasan tentang rumah adat Banten yang dimiliki oleh suku Baduy. (SP)