Prasasti Sangguran, Bukti Nyata Keberadaan Mataram Kuno

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2024 22:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Prasasti Sangguran. Sumber: Luisa Castillo Osorio/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Prasasti Sangguran. Sumber: Luisa Castillo Osorio/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prasasti Sangguran merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini adalah peninggalan bersejarah yang ditemukan di daerah Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Untuk sekarang, Prasasti Sangguran berada di pekarangan keluarga dari Lord Minto yang berada di Roxburghshire, Skotlandia. Pengurusan pemulangan prasasti ke tanah air dari tahun 2004, namun hingga sekarang belum menemukan titik terang.

Sejarah Prasasti Sangguran

Ilustrasi: Prasasti Sangguran. Sumber: Charl Durand/Pexels.com
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah dalam buku berjudul Sejarah Daerah Jawa Timur menjelaskan bahwa Prasasti Sangguran ini ditemukan di dusun Ngandat (Ngendat) di lereng Timur Gunung Kawi. Tepatnya di Desa Mojorejo, Kec. Junrej0, Kota Batu.
Lokasinya beberapa kilometer barat laut Dinoyo dan prasasti ini berangka tahun 924 M. Batu prasasti Sangguran mempunyai tinggi dua setengah meter.
Prasasti Sangguran juga disebut Batu Minto. Penyebutan Batu Minto karena prasasti tersebut oleh Gubernur Stamford Raffles telah dihadiahkan kepada Lord Minto, yakni Gubernur Inggris di Calcutta.
ADVERTISEMENT
Pemberian hadiah tersebut karena Lord Minto telah berperan penting saat Indonesia jatuh ke tangan Inggris dan mengangkat Raffles menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Tahun 1813, Prasasti ini diangkut menggunakan kapal EIC Inggris dari Surabaya menuju ke Kolkata, India, lokasi Lord Minto bertugas dan dari abad ke-19 hingga sekarang prasasti ini berada di Skotlandia.

Isi Prasasti Sangguran

Henri Chambert Loir dalam buku berjudul Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia menjelaskan bahwa Tanggal Jawa yang terpahat pada kepala prasasti Sangguran adalah:
Lewat tahun Saka 850, bulan Srawana, hari candra tanggal empat belas di sisi terang, hari Wu-Ka-Za, pasanggrahan bulan Hasta, dewa Visnu, sudut surya candra Saubhagya.
Tanggal tersebut sepadan dengan 2 Agustus 928 M dalam kalender Julian. Artinya, prasasti Sangguran masuk golongan prasasti yang cukup tua, dan cara menuliskan tanggal menjelaskan ciri khas dari prasasti di awal abad ke-10.
ADVERTISEMENT
Peristiwa dan format tanggal tersebut sebagian besar berciri India. Ciri Jawanya khas terdapat di singkatan rangkap tiga, yaitu Wu-Ka-Sa.
Secara garis besar isi prasasti Sangguran adalah pembebasan membayar pajak penduduk desa Sangguran (Wilayah Waharu).
Hal ini terjadi, karena penduduknya diharuskan memelihara suatu bangunan Suci di Mananjung dan juga sebagai daerah merdeka bagi para pandai besi (Kejeru-Gusalyan).
Prasasti Sangguran juga berisi peringatan kutukan kepada siapa saja yang berani memindahkan prasasti ini. Jika melanggar aturan tersebut, mereka akan ketiban sial atau menemukan ajal yang mengeringkan.
Itulah informasi tentang Prasasti Sangguran yang penting untuk diketahui. Semoga bermanfaat! (eK)