Candi Prambanan sebagai Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Ilustrasi candi prambanan peninggalan kerajaan. Sumber: Lan Yao/pexels.com

Candi Prambanan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Bangunan candi ini adalah peninggalan Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.

Aji dalam Candi-Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, menjelaskan bahwa bangunan Candi Prambanan sangat megah dan mempunyai nama lain, yaitu Candi Roro Jonggrang.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Candi Prambanan sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, simak selengkapnya di artikel berikut.

Candi Prambanan sebagai Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Ilustrasi candi prambanan peninggalan kerajaan. Sumber: Pixabay/pexels.com

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Candi Prambanan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Ada beberapa ahli yang memiliki penjelasan berbeda mengenai pendiri Candi Prambanan.

Salah satu sumber sejarah menyebutkan bahwa Candi Prambanan dibangun pada masa Raja Rakai Pikatan yang berkuasa sejak tahun 840 hingga 856 Masehi. Selanjutnya, pembangunan Candi Prambanan berlanjut pada masa generasi berikutnya.

Informasi tersebut disampaikan dalam Prasasti Siwagrha yang bertuliskan angka 856 Masehi. Pada tahun tersebut, Kerajaan Mataram Kuno masih dipimpin oleh Raja Rakai Pikatan.

Informasi lain menyebutkan bahwa Candi Prambanan adalah peninggalan pada masa Raja Balitung dari Dinasti Sanjaya. Pasalnya, Candi Prambanan termasuk sebagai bangunan peninggalan yang bercorak Hindu.

Hal itu ditelusuri berdasarkan corak religius dari bangunan candi di antara beberapa peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Cerita Rakyat Candi Prambanan

Di samping adanya anggapan bahwa Candi Prambanan adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, masyarakat setempat juga mempunyai cerita rakyat mengenai Roro Jonggrang.

Berdasarkan cerita tersebut, dikisahkan seorang raja bernama Raja Boko yang mempunyai putri, yaitu Roro Jonggrang. Putrinya memiliki paras cantik dan menjadi idaman banyak raja muda.

Suatu saat, seorang raksasa, Bandung Bondowoso mendengar kecantikan Roro Jonggrang, sehingga berupaya meminangnya. Akan tetapi, Roro Jonggrang berkeinginan untuk menolaknya.

Namun, karena kekuatan dari Bandung Bondowoso, akhirnya Roro Jonggrang memberikan persyaratan agar Bandung Bondowoso membangun suatu candi dan memiliki seribu arca di dalamnya. Persyaratan tersebut harus selesai paling lambat sebelum fajar.

Menjelang fajar, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikannya. Akan tetapi, Roro Jonggrang akhirnya berbuat licik dengan meminta dayang-dayang serta petani untuk memukul lesung padi serta menyalakan obor, sehingga ayam lekas berkokok.

Hal itu membuat jin yang membantu Bandung Bondowoso pergi. Akibat dari kelicikan Roro Jonggrang tersebut, akhirnya Bandung Bondowoso mengutuknya menjadi arca terakhir dari candi tersebut.

Demikian sederet informasi mengenai Candi Prambanan sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. [ENF]