Bentuk Perlawanan K.H. Zainal Mustafa terhadap Jepang di Singaparna

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 22:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bentuk Perlawanan K.H. Zainal Mustafa. Sumber: Unsplash.com/Mario Klassen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bentuk Perlawanan K.H. Zainal Mustafa. Sumber: Unsplash.com/Mario Klassen
ADVERTISEMENT
Semasa pendudukan Jepang di Indonesia, bangsa tersebut pernah mengalami berbagai macam perlawanan. Salah satu contoh adalah bentuk perlawanan K. H. Zainal Mustafa terhadap Jepang di Singaparna.
ADVERTISEMENT
Perlawanan tersebut terjadi pada tahun 1944 melalui pertempuran bersenjata. Akhir dari peristiwa sejarah itu adalah penangkapan K. H. Zainal Mustafa beserta para pengikutnya oleh penjajah Jepang.

Bentuk Perlawanan K. H. Zainal Mustafa terhadap Jepang

Ilustrasi Bentuk Perlawanan K.H. Zainal Mustafa. Sumber: Unsplash.com/ROBIN WORRALL
K. H. Zainal Mustafa merupakan salah satu pejuang asal Tasikmalaya yang memimpin perlawanan rakyat terhadap bangsa penjajah, yakni Jepang. Bentuk perlawanan K. H. Zainal Mustafa terhadap Jepang adalah melalui pertempuran bersenjata.
Perlawanan tersebut tentu tidak terjadi atas dasar ambisi untuk sekedar mengusir penjajah atau melakukan tindakan kasar terhadapnya. Perlawanan tersebut terjadi karena tindakan Jepang yang memaksa rakyat melakukan seikeirei.
Seikeirei merupakan upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang. Selain pemaksaan untuk melakukan seikeirei, Jepang juga mengambil tindakan tidak kooperatif dengan rakyat.
ADVERTISEMENT

Kronologi Perlawanan K. H. Zainal Mustafa di Singaparna

Ilustrasi Bentuk Perlawanan K.H. Zainal Mustafa. Sumber: Unsplash.com/Cristina Gottardi
Ketika datang ke Indonesia, Jepang melakukan berbagai macam upaya untuk memengaruhi bangsa ini. Pengaruh tersebut meliputi berbagai bidang kehidupan, baik itu sosial, budaya, pemerintahan, militer, maupun bidang lainnya.
Mengutip dari buku IPS 3A SMP/MTs Kelas IX, Kurnia (2007: 45), munculnya perlawanan rakyat berawal dari paksaan Jepang untuk melakukan seikeirei, yaitu upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang yang dianggap dewa dengan cara membungkukkan badan ke arah timur laut (Tokyo).
Upacara tersebut jelas memiliki perbedaan dengan prinsip agama Islam sebab termasuk tindakan menyekutukan Tuhan. K. H. Zainal Mustafa yang merupakan pemimpin pesantren Sukamanah dengan tegas melarang rakyat untuk melakukan seikeirei.
K. H. Zainal Mustafa pun melarang rakyat menyetor padi dan bekerja untuk tentara Jepang. Guna mengantisipasi segala kemungkinan, K. H. Zainal Mustafa mempersiapkan para santri untuk mempertebal keyakinan agama dan mengajarkan bela diri.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut kemudian membuat pemerintah Jepang mengirim utusan untuk menangkap K. H. Zainal Mustafa. Pada masa itu, Jepang tidak dapat diajak kompromi sehingga dikeroyok massa dan melarikan diri ke Tasikmalaya.
Setelah kejadian itu, Jepang akhirnya mengirim pasukan untuk menggempur Sukamanah dan menangkap K. H. Zainal Mustafa. Pertempuran bersenjata pun meletus pada 25 Februari 1944.
Demikian menjadi jelas bahwa bentuk perlawanan K.H. Zainal Mustafa terhadap Jepang di Singaparna adalah melalui pertempuran bersenjata. Pertempuran itu terjadi karena Jepang yang memaksa dan menyerang terlebih dahulu. (AA)