5 Tradisi Tasikmalaya yang Masih Dilestarikan Masyarakat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
5 April 2024 23:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi tasikmalaya. Sumber: Oleksandr P/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi tasikmalaya. Sumber: Oleksandr P/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tasikmalaya adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki beberapa tradisi unik. Salah satu tradisi Tasikmalaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat adalah Ngubek Balong.
ADVERTISEMENT
Shodiq dan Amrullah dalam Typical Tasikmalaya Tradition of Semantic Analysis of Fields of Meaning menyebutkan bahwa tradisi Ngubek Balong adalah tradisi yang dilakukan untuk memperingati hari jadi organisasi Tasik Sarakan Kuring.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar tradisi Tasikmalaya, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Tradisi Tasikmalaya

Ilustrasi tradisi tasikmalaya. Sumber: Oleksandr P/pexels.com
Tasikmalaya adalah wilayah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai tradisi menarik dan unik. Adapun beberapa jenis tradisi Tasikmalaya, antara lain:

1. Ngubek Balong

Salah satu tradisi Tasikmalaya adalah Ngubek Balong. Ritual adat ini diselenggarakan untuk memperingati hari jadi organisasi Tasakur atau Tasik Sarakan Kuring.
Pelaksanaan tradisi ini dilakukan dengan membersihkan sumur atau kolam yang dipercaya mampu membawa kemakmuran maupun keberuntungan kepada masyarakat.

2. Kampung Naga

Tradisi Tasikmalaya berikutnya adalah Kampung Naga. Objek wisata ini adalah kampung tradisional Sunda yang berada di kawasan Neglasari. Kampung ini memiliki gaya arsitektur unik berupa rumah tradisional dari kayu yang pembangunannya di atas panggung sekaligus masjid komunal dari bambu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penduduk Kampung Naga masih melestarikan cara hidup tradisional, seperti membuat kerajinan tangan, menenun, maupun bertani.

3. Membunyikan Bedil Lodong

Tradisi Tasikmalaya lainnya adalah membunyikan bedil lodong atau petasan karbit. Jenis petasan ini berasal dari batang bambu. Warga setempat menyebutnya sebagai bedil lodong. Biasanya, petasan ini dibunyikan saat lebaran.
Adapun tujuan membunyikan bedil lodong adalah sebagai tanda kemenangan. Anak-anak maupun para remaja akan menyalakan petasan di malam takbiran sampai menjelang dini hari.

4. Ngubyak Balong

Jenis tradisi Tasikmalaya selanjutnya adalah Ngubyak Balong. Tradisi ini diselenggarakan setiap bulan Ramadan. Masyarakat akan membersihkan sumur maupun kolam yang nantinya akan digunakan selama bulan Ramadan. Umumnya, tradisi ini akan diiringi dengan tarian tradisional hingga pertunjukan musik.

5. Menyantap Semur Jengkol saat Lebaran

Jenis tradisi Tasikmalaya yang terakhir adalah menyantap semur jengkol di saat lebaran. Pada dasarnya, setiap daerah mempunyai santapan wajib saat lebaran, sebagaimana masyarakat Tasikmalaya. Semur jengkol menjadi menu yang harus disajikan selama hari raya Idul fitri.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa informasi mengenai jenis tradisi Tasikmalaya. [ENF]