5 Adat Istiadat Suku Tengger dan Makna di Baliknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2024 22:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Adat Istiadat Suku Tengger. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adat Istiadat Suku Tengger. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adat istiadat suku Tengger dapat dikatakan unik dengan kandungan makna mendalam di baliknya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Saku Budaya dan Bahasa Jawa DIalek Tengger oleh Sony Sukmawan, dkk., suku Tengger merupakan salah satu suku di Jawa Timur yang sampai sekarang masih hidup berdampingan dengan tradisi leluhur dengan berbagai hukum adat terkait masalah sosial, budaya, dan ekoomi.
Lantas, apa saja adat istiadat suku Tengger?

Adat Istiadat Suku Tengger

Ilustrasi Adat Istiadat Suku Tengger. Sumber: Unsplash
Berikut ini berbagai adat istiadat suku Tengger beserta makna di baliknya:

1. Unan-Unan

Unan-Unan merupakan upacara yang dilakukan untuk menyelaraskan kembali alam akibat adanya bulan yang dihapus pada tahun kabisat atau tahun manis. Dalam bahasa Tengger, Unan-Unan berarti melengkapi bulan yang hilang supaya kembali utuh.
Upacara satu ini dilakukan setiap lima tahun sekali. Tujuannya yaitu memberikan sedekah pada alam dan seisinya. Selain itu sedekah juga diberikan pada penjaga sumber mata air, tanah, dan desa.
ADVERTISEMENT

2. Hari Karo

Adat istiadat suku Tengger berikutnya adalah Hari Karo yang merupakan hari raya paling besar. Perayaan Hari Karo bersamaan dengan hari Nyepi. Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan melakukan pawai sambil membawa hasil bumi.
Selain itu, ada pula pementasan seni adat, misalnya Tari Sodoran. Acara kemudian dilanjutkan bersilaturahmi ke tetangga dan saudara.

3. Yadnya Kasada

Yadnya Kasada atau upacara Kasada merupakan lanjutan dari kepercayaan masa prasejarah dengan fokus pada pemujaan arwah leluhur dan kultus Gunung Bromo yang dikenal sebagai poros dunia atau pancering jagad.
Kasada merupakan ritual memberi kurban atau ngelabuh dari keturunan R. Kesuma yang berlokasi di kawah Gunung Bromo. Hal ini sesuai dengan keyakinan masyarakat suku Tengger.

4.Upacara Pujan Mubeng

Adat istiadat suku Tengger selanutnya adalah Upacara Pujan Mubeng. Seluruh warga akan mengelilingi desa bersama dukun sambil memukul ketipung. Perjalanan dilakukan dari batas desa bagian timur dan mengelilingi empat penjuru desa.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan upacara ini bertujuan membersihkan desa dari bencana dan gangguan. Perjalanan berakhir dengan makan bersama di rumah dukun.

5. Upacara Mecaru

Upacara mecaru dilakukan sejak pagi di setiap desa dan dlanjutkan pada siang hari ketika seluruh umat Hindu suku Tengger di Gunung Bromo melakukan upacara Mecaru bersama. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya intropspeksi diri dalam mendekatkan diri pada sang Hyang Widi.
Upacara satu ini diikuti ribuan umat Hindu suku Tengger. Kegiatan dilanjutkan dengan mengarak puluhan ogoh-ogoh ke setiap desa di wilayah Kecamatan Tutur, Tosari, dan Puspo.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai adat istiadat suku Tengger beserta maknanya.(LAU)