Maraknya Manusia Silver yang Mengecat Tubuh, Apa Bahaya yang 'Menghantui' nya?

Salsa Bila M
Mahasiswa Kimia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
25 November 2023 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsa Bila M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semakin hari kian menjamur. Itulah, Fenomena manusia silver dikalangan masyarakat pada saat ini yang sedang banyak menyita perhatian publik. Manusia perak atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan silverman banyak dijumpai bahkan bukan hanya orang dewasa saja yang melakukan aksi ini melainkan anak-anak turut andil dengan begitu mereka akan mendapat belas kasihan dari orang yang melihatnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena manusia silver ini banyak mulai bermunculan keberadaan pada saat masa pandemic covid-19, khususnya di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Mereka rela melumuri tubuhnya dengan cat berwarna perak dengan mencampurkan sedikit minyak agar mengkilap untuk menarik perhatian orang-orang dipinggir jalan. Mereka menge-cat tubuhnya bukan tanpa alasan, mereka melakukan aksi tersebut untuk menyambung keadaan hidup mereka. Keberadaan manusia perak ini mungkin awalnya memang menarik dan menyita perhatian orang-orang sekitar.
Motif dasar manusia perak ini pada dasarnya dikarenakan faktor ekonomi karena mereka menganggap dengan melakukan aksi tersebut akan sangat mudah mendapatkan uang. Biasanya penampilan mereka dilengkapi dengan membawa kardus yang diiringi dengan berbagai atraksi, ada yang hanya berdiam diri seperti patung di atas trotoar, menyanyi, memainkan alat musik dan bahkan ada pula yang bersujud ke tanah ketika orang-orang memberikan mereka uang. Bahkan baru-baru ini mereka terlihat mengatur lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia. Kerasnya hidup di jalanan membuat mereka melakukan aksi tersebut dan menurut mereka permasalahan ini telah menjadi salah satu pengalaman hidup. Namun, disamping kerja keras yang mereka lakukan mereka tidak sadar bahwa bahaya cat yang mereka gunakan dalam jangka waktu yang panjang pada tubuh akan menimbulkan banyak masalah pada kesehatannya.
https://unsplash.com/
Namun, karena alasan harga dari cat-cat tersebut tergolong ekonomis dan mudahnya akses keberadaan cat sablon berwarna silver tersebut untuk didapatkan, bahan dasar ini tetap menjadi salah satu jalan dan pilihan alternatif bagi manusia silver di luar sana sehingga mereka (para manusia silver) cenderung tidak memedulikan atau mengabaikan dampak negatif kesehatan pada tubuhnya dengan jangka waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya cat yang manusia silver gunakan di dalamnya mengandung beberapa senyawa bahan kimia seperti vinyl chloride, plastisol dan timbal (Pb) yang termasuk ke dalam logam berat. Di mana jenis-jenis bahan kimia ini memang bukan diperuntukkan pada tubuh. Apalagi dilumuri di bagian tubuh yang rentan seperti mata, hidung, mulut, telinga dan bibir yang dapat menimbulkan efek berupa sensasi terbakar hingga dapat berisiko yang menyebabkan kerusakan pada saluran organ-organ vital, seperti kerusakan pada saluran ginjal, infeksi pada mata dan kanker kulit.
https://www.shutterstock.com
Cat yang mereka gunakan identik dengan warna silver yang terang. Dimana cat dengan warna yang terang umumnya mengandung kadar timbal (Pb) yang tinggi. Timbal (Pb) merupakan bahan toksik beracun yang sangat mudah tertimbun dalam organ manusia dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan salah satunya mengakibatkan gangguan pada ginjal. Timbal (Pb) dapat mempengaruhi sistem hematopoietic, sistem saraf, sistem urinaria, sistem gastrointestinal, sistem kardiovaskuler, sistem reproduksi, sistem endokrin dan bersifat karsinogenik dalam dosis yang tinggi serta pada jaringan atau organ tubuh, timbal akan terakumulasi dan mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem dalam tubuh (Yugatama et al., 2019).
ADVERTISEMENT
Timbal (Pb) sendiri larut dalam minyak atau lemak, sejumlah kecil timbal dapat masuk kedalam tubuh melalui penetrasi pada kulit atau selaput, walaupun demikian timbal dapat menumpuk di dalam tubuh seiring berjalannya waktu dan penggunaan yang berkelanjutan dapat menyebabkan paparan yang signifikan (Alawiyah & Herowati, 2021). Karena Timbal (Pb) sifatnya sangat protektif yang jika ditambahkan ke cat dan dipakaikan ke badan akan menyebabkan paparan yang berkepanjangan. Paparan tersebut terkait dengan peningkatan risiko pada ginjal salah satunya glomerulonefritis.
‘Lead (Pb) and neurodevelopment: A review on exposure and biomarkers of effect (BDNF, HDL) and susceptibility’, International Journal of Hygiene and Environmental Health, mengatakan bahwa timbal (Pb) merupakan polutan yang ada dimana-mana dan merupakan senyawa beracun yang kuat. Manusia terpapar timbal (Pb) dapat melalui inhalasi, konsumsi, kontak kulit, air, udara, debu dan tanah. Timbal dapat terakumulasi di tulang, otak, hati dan ginjal (Gundacker et al., 2021).
ADVERTISEMENT
Senyawa timbal yang terlarut dalam darah akan diangkut oleh darah ke setiap sistem organ dalam tubuh. Selama sirkulasi ini, darah pada akhirnya akan mencapai glomerulus ginjal. Pada glomerulus terjadi tahap terakhir yaitu pemisahan dari semua bahan yang dibawa oleh darah, apakah sesuatu harus dibuang karena tidak lagi dibutuhkan atau jika masih berguna bagi tubuh akan dibawa oleh darah. Dengan ikut sertanya senyawa timbal yang terlarut dalam darah ke sistem urin akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran ginjal.
Selain menyebabkan kerusakan pada saluran ginjal. Efek jangka panjang yang ditimbulkan jika diserap ke dalam tubuh dalam penggunaan pada cat manusia silver ini salah satunya adalah menyebabkan kanker, ini disebabkan karena bahan dari cat manusia silver mengandung unsur plastisol. Sama halnya dengan timbal (Pb) di dalam plastisol juga terdapat kandungan zat karsinogenik. Di mana karsinogenik zat yang dapat memicu terserangnya penyakit kanker. Senyawa ini ada di mana-mana dan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara salah satunya di hirup. Kendati demikian, secara tidak sadar mereka menghirup zat karsinogenik ini, apalagi mereka menggunakannya dalam jangka waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan ekonomi membuat sebagian masyarakat menggunakan berbagai cara untuk tetap bisa menyambung keadaan hidup mereka baik itu untuk diri sendiri maupun keluarga. Salah satunya dengan menjadi manusia perak atau silverman. Tanpa disadari bahkan tanpa diketahui, cat yang mereka lumuri ditubuhnya sangatlah berbahaya dan dapat menyebabkan gangguan risiko pada kesehatannya. Kandungan yang terdapat pada cat yang mereka gunakan memiliki kadar bahan senyawa kimia yang tinggi. Ditambah dengan penggunaan pada bahan tersebut dilakukan secara terus menerus dan dengan jangka waktu yang panjang.
DAFTAR REFERENSI
Alawiyah, T., & Herowati, R. (2021). Deteksi Logam Berat Timbal (Pb) dalam Kosmetik yang Beredar diPasar Tradisional Banjarmasin. Journal Pharmacy (Journal of Pharmacy and Science), 6(2), 99–102.
ADVERTISEMENT
Gundacker, C., Forsthuber, M., Szigeti, T., Kakucs, R., Mustieles, V., Fernandez, M. F., Bengtsen, E., Vogel, U., Hougaard, K. S., & Saber, A. T. (2021). Lead (Pb) and Neurodevelopment: A Review On Exposure And Biomarkers Of Effect (BDNF, HDL) and Susceptibility. International Journal of Hygiene and Environmental Health, 238, 1–19.
Yugatama, A., Mawarni, A. K., Fadillah, H., & N. Zulaikha. (2019). Analisis Kandungan Timbal dalam Beberapa Sediaan Kosmetik yang Beredar di Kota Surakarta. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 4(1), 52–59.