Inovasi Pangan untuk Stabilkan Harga Beras

Heru Wahyudi
Pengamat Sosial dan Pelayanan Publik, Dosen di Prodi Administrasi Negara FISIP Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
25 Februari 2024 0:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aktivitas petani di Indonesia (Foto : pexels.com/quang-nguyen-vinh)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aktivitas petani di Indonesia (Foto : pexels.com/quang-nguyen-vinh)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita semua memaklumi bahwa masalah pangan sangat pelik. Untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pasokan pangan yang memadai, pemerintah mesti bertindak cepat dan tepat. Selain itu, apakah kebijakan impor dan distribusi beras benar-benar berkontribusi pada stabilitas harga?
ADVERTISEMENT
Meskipun pemerintah memainkan peran penting, apakah tindakan yang diambil sudah cukup? Bergantung pada program pertanian yang mungkin tidak efisien dan kerap membingungkan, atau bantuan sosial yang kadang tidak cukup? Apa betul pengawasan yang dilakukan pemerintah cukup ketat atau masih ada celah yang tak ditutup?
Kita butuh jawaban dan tindakan lebih dari sekedar program-program lama yang terlihat bosan. Mengapa tidak mengambil langkah maju dengan mendorong pertumbuhan industri pangan dan agribisnis yang berkelanjutan? atau dengan cara yang lebih mutakhir dan relevan, seperti pengembangan pasar tradisional dan modern?
Selain itu, inovasi teknologi dalam distribusi dan produksi makanan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Lantas apa yang sebenarnya sedang kita tunggu?
Kenaikan Harga Beras
Ilustrasi padi dan beras (Foto : pexels.com/pixabay)
Karena beras adalah bahan makanan pokok, kenaikan harga beras saat ini jadi perhatian utama masyarakat. Untuk paham fenomena ini lebih dalam, kita perlu menganalisis faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga beras.
ADVERTISEMENT
Faktor pertama adalah kondisi cuaca yang tidak menentu, yang dapat memengaruhi produksi beras. Harga beras lokal juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga beras di pasar global dan kebijakan pemerintah terkait impor dan distribusi beras.
Peningkatan harga beras juga memiliki dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat. Masyarakat dengan ekonomi rendah akan terdampak secara langsung oleh kenaikan harga beras, yang dapat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan dan ketidakstabilan sosial. Peningkatan harga beras juga dapat berakibat pada inflasi dan daya beli masyarakat secara umum.
Kita berharap ada strategi tertentu dari pemerintah bisa diterapkan untuk mengatasi kenaikan harga beras dan menjaga ketahanan pangan. Pertama, bagaimana meningkatkan produksi beras melalui program pertanian yang efisien. Kedua, bagaimana mengoptimalkan distribusi beras dari produsen ke konsumen dengan lebih tepat sasaran. Terakhir, bagaimana menjaga stabilitas harga dengan mengontrol spekulasi pasar dan menetapkan kebijakan harga yang adil.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Pelayanan Rakyat
Ilustrasi kebijakan pangan pro rakyat (pexels.com/swastik-arora)
Melihat bahwa ketahanan pangan adalah salah satu masalah utama yang memengaruhi kebijakan pemerintah, penting untuk menilai efektivitas tindakan yang telah diambil. Apakah program baru benar-benar meningkatkan ketersediaan makanan?
Apa sebenarnya yang terjadi dengan harga beras? Apakah masyarakat benar-benar mendapat manfaat dari kebijakan impor dan distribusi, atau bahkan malah membahayakan petani lokal? Pemerintah tidak hanya berkampanye bahwa akan memperhatikan kebutuhan rakyat, tetapi juga membuktikannya dengan kebijakan yang adil.
Pemerintah lebih dari sekadar memberikan bantuan sosial untuk memastikan masyarakat memiliki akses ke pangan. Meningkatkan produksi pangan lokal, memperbaiki infrastruktur pertanian, dan memberdayakan petani harus menjadi fokus, walau banyak program bantuan hanya bergantung pada ketergantungan tanpa mendapat dukungan lain yang sepadan.
ADVERTISEMENT
Regulasi ketat tentang keamanan pangan juga punya pengaruh, namun terlalu banyak regulasi juga bisa membuat produksi dan distribusi lebih sulit dan mahal, yang pada gilirannya membuat harga untuk konsumen lebih tinggi.
Inovasi pangan harus lebih dari sekadar janji. Pemerintah mesti mendorong pertumbuhan agribisnis lokal dengan memberikan insentif nyata. Selain itu, pemerintah membantu produsen kecil mendapatkan akses ke pasar.
Meski, faktanya pusat perbelanjaan modern yang melayani kelas menengah ke atas menggantikan pasar tradisional, menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan tenaga kerja di desa-desa. Apa benar teknologi mungkin menjadi solusi untuk mengintegrasikan ke dalam sistem pertanian saat ini?
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui sektor pangan, seyogyanya pemerintah melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan pelayanan rakyat terkait ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Evaluasi ini mencakup sejumlah faktor, termasuk efektivitas kebijakan yang ada, responsivitas terhadap perubahan kondisi, dan keberlanjutan program-program yang telah dijalankan. Selain itu, peran pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas pangan bagi masyarakat juga terus diperkuat.
Hal ini termasuk strategi memastikan ketersediaan pangan yang cukup, harga pangan yang kompetitif, dan distribusi pangan yang merata. Selain itu, sektor pangan memerlukan peningkatan inovasi kebijakan publik.
Pengembangan teknologi pertanian, peningkatan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian, dan mendorong pola konsumsi pangan yang sehat dan berkelanjutan adalah beberapa dari inovasi tersebut. Semoga cara ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjaga ketahanan pangan dengan lebih baik. (*)