Apel Kesadaran Rutan Demak: WBP Digerakkan Menuju Etika Kebangsaan

Rutan Demak
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Demak
Konten dari Pengguna
5 Maret 2024 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rutan Demak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apel Kesadaran Rutan Demak: WBP Digerakkan Menuju Etika Kebangsaan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DEMAK - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Demak Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng menggelar acara apel kesadaran berbangsa dan bernegara dengan fokus pada pembinaan etika bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Acara yang digelar pada pagi ini di halaman utama Rutan Demak ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan di antara para WBP, Senin (04/03).
ADVERTISEMENT
Acara yang dihadiri oleh seluruh WBP Rutan Demak ini menjadi momen penting dalam mengingatkan dan membangkitkan semangat kebangsaan serta mempererat rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah kehidupan di dalam rutan.
Kepala Rutan Demak, Bapak Heri Mujiono menekankan pentingnya pembinaan etika bagi WBP sebagai pondasi utama dalam membangun masyarakat yang beradab dan berkeadilan. "Pembinaan etika menjadi landasan bagi proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi WBP. Kami berkomitmen untuk terus mendorong pembinaan etika sebagai bagian integral dari program pembinaan di Rutan Demak," ujarnya.
Sementara itu, acara apel kesadaran berbangsa dan bernegara ini juga diisi dengan serangkaian kegiatan seperti pembacaan Pembukaan UUD 1945, pembacaan Pancasila, dan penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan kepada seluruh WBP.
ADVERTISEMENT
Partisipasi aktif dari seluruh pihak, baik petugas maupun WBP, menunjukkan keseriusan Rutan Demak dalam menjalankan tugas pembinaan, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Diharapkan dengan adanya acara seperti ini, semangat kebangsaan dan kemanusiaan dapat terus ditingkatkan di tengah-tengah lingkungan pemasyarakatan, sehingga setiap WBP dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat setelah kembali ke lingkungan sosial mereka.