Sistem Pengawasan Pesisir yang Paling Efektif di Papua

Roy Salinding
Pengawas Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Penikmat Alam, Penulis
Konten dari Pengguna
27 Desember 2020 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roy Salinding tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penutupan pelatihan Pokmaswas Sorong Selatan
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan pelatihan Pokmaswas Sorong Selatan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat saya menuliskan artikel ini, saya baru saja menjadi pemateri pada pelatihan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, yang dilaksanakan di Kota Sorong. Dalam kegiatan tersebut, ada banyak informasi yang saya dapatkan dari para peserta, khususnya pemahaman mereka tentang tugas dan fungsi Pokmaswas. Pada dasarnya, para peserta telah mengetahui bahwa tugas anggota Pokmaswas terbatas pada 3 M (Memantau/Melihat, Mencatat dan Melaporkan). Dari berbagai informasi yang disampaikan yakni adanya pelanggaran-pelanggaran yang tidak ditangani oleh aparat penegak hukum dan berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Sehingga Pokmaswas memiliki peranan yang sangat penting. Khususnya wilayah pesisir di Sorong Selatan yang memiliki potensi yang sangat besar berupa ikan pelagis (kembung, layang) serta udang dan kepiting, namun sulit dijangkau oleh kendaraan darat. Sehingga pengawasan harus ditempuh dari laut.
ADVERTISEMENT
Dengan dibentuknya Pokmaswas di Sorong Selatan maka dapat membantu tugas pengawas perikanan. Anggota Pokmaswas yang terdiri dari nelayan dan juga tokoh adat (raja), tua-tua pemilik hak ulayat. Merekalah yang paling sering berinteraksi dengan pelaku pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Namun, ada hal yang mereka sampaikan yakni adanya sistem tatanan adat yang berlaku secara turun temurun dalam tatanan sosial masyarakat di Sorong Selatan dan Papua secara umum.