Warna-Warni Taksi Iconic Hong Kong

Rizki Kha.
Aku, Hong Kong, dan berbagai kisah diantaranya. Pejuang Saga (Sesdilu 63)
Konten dari Pengguna
23 Februari 2019 22:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Kha. tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taksi Hong Kong (sumber: shutterstock)
Hong Kong nampaknya masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit untuk orang Indonesia. Selain jaraknya yang dekat dan bebas visa, terdapat berbagai paket penerbangan yang bisa menjadi pilihan dengan harga cukup terjangkau. Sepanjang tahun 2018 saja, Hong Kong Tourism Board mencatat sebanyak 427,007 orang Indonesia menghabiskan waktunya untuk berwisata ke Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Hong Kong cukup nyaman dikunjungi untuk menghabiskan masa liburan bersama keluarga. Ragam pilihan wisata yang disediakan ditunjang oleh sarana transportasi yang sangat memadai, mulai dari Mass Transit Railway (MTR), bis, tram hingga taksi dengan metode pembayaran cukup dengan satu kartu elektronik saja.
Jika anda berkesempatan mengunjungi Hong Kong, jangan lupa menikmati berbagai macam sarana transportasi ini, dan satu yang jangan dilewatkan, adalah taksi Hong Kong.
Pecinta film produksi Hong Kong mungkin sudah sangat familiar dengan taksi merah yang sering kali menghiasi adegan ‘kejar-kejaran’ di tengah padatnya kota yang memiliki luas wilayah 1,106 km2 ini. Selain memiliki nilai historis yang menarik, taksi ini juga telah menjadi salah satu ikon kota Hong Kong, seperti layaknya taksi kuning di New York, dan taksi hitam di London.
Barisan Taksi di Hong Kong (sumber: shutterstock)
Perlu diketahui bahwa tidak hanya warna merah, saat ini Hong Kong memiliki tiga warna taksi yang dibedakan berdasarkan wilayahnya, yaitu warna merah untuk wilayah Hong Kong Island dan Kowloon, warna hijau untuk wilayah New Territories dan warna biru untuk wilayah Lantau. Kebijakan penyeragaman warna taksi ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969, sebagai upaya mengatasi pak pais (taksi ilegal) yang beroperasi pada saat itu.
Pembagian 3 Warna Berdasarkan Wilayah Operasional Taksi Hong Kong: (1) Hong Kong Island dan Kowloon, (2) New Territories dan (3) Pulau Lantau. (sumber: shutterstock)
Tidak main-main, pemilihan warna inipun memiliki filosofinya sendiri. Warna merah, dipilih untuk menggambarkan wilayah urban Hong Kong Island dan Kowloon yang hiruk pikuk dan penuh semangat. Warna hijau, menggambarkan keasrian wilayah pegunungan di New Territories, dan warna biru untuk menggambarkan nuansa kepulauan wilayah Lantau Island yang berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai perjalanan dengan taksi, penting untuk dicatat bahwa meskipun Pemerintah Hong Kong telah membedakan warna-warni taksi sesuai dengan wilayah, namun dalam operasionalnya mereka memiliki pengaturan tersendiri. Taksi merah umumnya dapat beroperasi di hampir setiap sudut wilayah Hong Kong, kecuali Jalan Tung Chung dan daerah selatan Lantau. Taksi hijau dapat beroperasi di daerah Timur Laut dan Barat Laut daerah New Territories. Sementara taksi biru hanya dapat beroperasi di daerah Pulau Lantau dan Chek Lap Kok.
Warna-warni Taksi Hong Kong (sumber: South China Morning Post)
Namun tidak perlu khawatir karena ketiga taksi ini tetap dapat melayani penumpang yang akan melakukan perjalanan ke Bandara Internasional Hong Kong, Hong Kong Disneyland dan sisi bagian Hong Kong dari Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau yang telah diresmikan oleh Presiden Xi Jinping pada 23 Oktober 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Bagi wisatawan Indonesia, tarif taksi Hong Kong mungkin bisa membuat kita harus merogoh kocek agak lebih dalam. Di wilayah Hong Kong Island dan Kowloon sendiri, tarif untuk 2 km pertama dipatok seharga 20 Hong Kong Dollar, atau sekitar 36.000 Rupiah. Ini belum termasuk biaya tambahan apabila penumpang membawa bagasi (tambah 6 Hong Kong Dollar), binatang atau burung (tambah 5 Hong Kong Dollar), serta tambahan biaya toll dan/atau lintas terowongan yang tarifnya berkisar antara 10 sampai 15 Hong Kong Dollar.
Satu hal yang perlu diketahui juga adalah seluruh taksi yang beroperasi di wilayah Hong Kong ini menggunakan bahan bakar liquified petroleum gas (LPG). Ini merupakan komitmen Hong Kong dalam mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh transportasi umum. Saat ini, sudah ada upaya untuk mengganti kendaraan yang telah berumur lebih dari 13 tahun dengan model terbaru dari Totoya Crown tipe hybrid LPG yang lebih eco-friendly. Dengan adanya peremajaan kendaraan ini, diharapkan pengalaman naik taksi di Hong Kong bisa menjadi makin aman, nyaman dan tidak mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT