Kualitas Literasi di Kalimantan Barat

Rizka Andriana Santoso
Saya seorang mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Tanjungpura Pontianak.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizka Andriana Santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi literasi (sumber: https://pixabay.com/id/photos/buku-asia-anak-anak-anak-laki-laki-1822474/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi literasi (sumber: https://pixabay.com/id/photos/buku-asia-anak-anak-anak-laki-laki-1822474/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, Indonesia mengalami situasi darurat literasi, terutama di Desa Sepadu, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Sepadu terkenal sebagai desa yang relatif maju, terlihat dari kualitas infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Namun, tingkat kemajuan sebuah desa tidak hanya dinilai dari aspek infrastruktur semata, melainkan juga dari kesempatan kerja dan kondisi ekonomi masyarakat lokal yang mendukung kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Desa Sepadu, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menggantungkan mata pencaharian pada pertanian dan perkebunan. Di samping itu, desa ini memiliki beberapa lembaga pendidikan, termasuk dua Sekolah Dasar di Dusun Teluk Durian dan Dusun Sepandan, serta sebuah Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan. Meskipun fasilitas pendidikan di desa ini tergolong baik dibandingkan dengan desa-desa lain di sekitarnya, namun perhatian utama saat ini adalah kurangnya minat masyarakat untuk meningkatkan literasi mereka sehari-hari. Hal ini tercermin dari observasi terhadap masyarakat yang masih minim dalam keinginan untuk meningkatkan literasi, yang dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas yang memadai untuk mendorong minat literasi. Desa Sepadu belum memiliki fasilitas umum seperti perpustakaan desa atau rumah baca lainnya yang dapat memberikan dorongan bagi masyarakat untuk meningkatkan minat literasi mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Sepadu, yang diakui sebagai salah satu desa yang cukup maju, diperkenalkan program pojok baca sebagai salah satu program utama. Program ini akan dilaksanakan dengan kolaborasi antara perangkat desa dan pihak akademisi untuk menyediakan buku-buku baca yang layak untuk ditempatkan di "Pojok Baca" yang akan
dibuat di lokasi PAUD Desa Sepadu. Langkah ini merupakan upaya yang efektif untuk meningkatkan literasi dan inklusi sosial di masyarakat, di mana orang-orang dapat mengunjungi "Pojok Baca" untuk membaca dalam waktu senggang.
Pembentukan Pojok Baca di Desa Sepadu dipicu oleh potensi yang terlihat dalam lingkungan masyarakat. Banyaknya kunjungan masyarakat ke ruangan yang akan dijadikan pojok baca ini menunjukkan minat yang ada. Ruangan tersebut sering digunakan untuk rapat karang taruna atau pertemuan lainnya di desa. Selain itu, lokasi tempat pembuatan pojok baca berdekatan dengan sekolah PAUD, sehingga anak-anak sering menggunakan fasilitas tersebut untuk belajar dan bermain. Orang tua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah juga sering memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca di pojok baca sambil menunggu anak-anaknya selesai belajar. Penempatan pojok baca juga strategis, berdekatan dengan posyandu dan lapangan voli yang sering digunakan masyarakat untuk beraktivitas olahraga pada sore dan malam hari. Kehadiran beragam kegiatan ini telah mengangkat status pojok baca sebagai bagian yang terintegrasi dalam kehidupan masyarakat setempat. Untuk memperkuat program literasi sosial ini, baik akademisi maupun perangkat desa diharapkan untuk membaca buku di pojok baca serta melibatkan diri dalam memantau aktivitas pembacaan dan catatan pengunjung yang sering menggunakan fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya inovasi Pojok Baca ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Desa Sepadu di masa depan. Melalui kegiatan membaca, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka serta memperluas wawasan global sesuai dengan kebutuhan informasi dan visi Indonesia Emas tahun 2045. Ini akan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan inklusi sosial di antara para pengunjung Pojok Baca. Langkah ini didasarkan pada Gerakan Literasi Nasional yang diinisiasi oleh pemerintah untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia, dengan dukungan penuh dari program dinas perpustakaan.
Kehadiran Pojok Baca di Desa Sepadu mencerminkan perhatian yang mendalam terhadap peningkatan literasi masyarakat lokal. Ini bukan hanya tentang membangun fasilitas fisik, tetapi juga tentang komitmen untuk mendorong pembelajaran dan pengetahuan di kalangan masyarakat. Dampak positif yang dihasilkan mencakup peningkatan kemampuan membaca, pengetahuan yang lebih luas, dan keterampilan analisis informasi.
ADVERTISEMENT
Pojok Baca juga menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan interaksi sosial yang positif, memungkinkan masyarakat untuk berdiskusi dan membangun jejaring. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup secara individu, tetapi juga memperkaya kehidupan sosial dan budaya di Desa Sepadu.
Kehadiran Pojok Baca dapat memotivasi masyarakat untuk terlibat dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat secara keseluruhan. Dengan bergabung dalam program- program literasi yang lebih luas, masyarakat dapat merasa termotivasi untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih terpelajar. Sebagai hasilnya, Pojok Baca bukan hanya menjadi fasilitas bacaan, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membangun fondasi kuat untuk kemajuan pendidikan dan pengetahuan di Desa Sepadu.