WNI Diminta Tunda Kunjungan ke Yerusalem

25 Juli 2017 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina Salat Jumat di Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Mohamad Torokman)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina Salat Jumat di Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Mohamad Torokman)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik antara Palestina dan Israel terkait peristiwa di Masjidil Aqsa beberapa waktu lalu membuat kondisi keamanan di negara tersebut tak kondusif, khususnya bagi wisatawan asing termasuk Warga Negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karena alasan keamanan, KBRI Amman mengimbau WNI yang berencana mengunjungi Yerusalem untuk menunda keberangkatannya, hingga situasi kembali aman.
Imbauan dari KBRI Amman. (Foto: KBRI Amman)
zoom-in-whitePerbesar
Imbauan dari KBRI Amman. (Foto: KBRI Amman)
Hal tersebut disampaikan KBRI Amman dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (25/7), yang berbunyi:
"Menyikapi perkembangan situasi keamanan yang terjadi di Yerusalem, KBRI di Amman mengimbau pada seluruh WNI yang berencana untuk melakukan kunjungan ke Palestina untuk sementara waktu menunda kunjungannya hingga situasi di Palestina kembali normal,"
Sementara bagi WNI yang sedang berada di Palestina dan sekitarnya, dan membutuhkan informasi terkait peristiwa yang terjadi, dapat menghubungi KBRI Amman di +962 6 592 6908, +962 775 194 123, atau mengirimkan email ke [email protected].
Pemerintah Indonesia tengah menggodok langkah konkret untuk mengatasi konflik di Masjidil Aqsa antara Israel dan Palestina. Salah satu yang tengah dikaji adalah usulan soal proteksi internasional di situs suci tiga agama tersebut.
ADVERTISEMENT
Israel sendiri mulai memasang detektor logam di pintu masuk Masjidil Aqsa pada 16 Juli lalu, dua hari setelah dua polisi Israel ditembak mati di Kota Tua Yerusalem. Mereka menduga, penembak dua polisi tersebut adalah warga Palestina. Sedangkan Palestina mengaku penembakan itu dilakukan oleh seorang warga Israel keturunan Arab Saudi, bukan Palestina.
Detektor logam tersebut sebelumnya dipasang di gerbang untuk turis non-Muslim yang mengunjungi tempat itu. Namun detektor itu tidak pernah ditempatkan di pintu Masjidil Aqsa. Palestina juga mengaku tidak pernah diberitahukan sebelumnya soal detektor logam itu oleh Israel.