Menteri Susi Minta Pemimpin Bangsa untuk Jaga Integritas

18 Oktober 2017 23:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Susi di Aceh. (Foto: Dok.kementerian KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Susi di Aceh. (Foto: Dok.kementerian KKP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengingatkan pemimpin bangsa untuk memiliki integritas. Sebab, integritas merupakan modal utama pembangunan serta mengoptimalkan potensi bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Susi saat memberikan kuliah umum bertema “Potensi dan Strategi Pengembangan Menuju Kemandirian Pangan Indonesia”, di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh, melalui keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin (16/10).
Di hadapan para peserta kuliah umum, Susi berpesan agar seluruh lapisan bangsa tidak ragu untuk mengeksekusi UU sesuai konstitusional yang berlaku di Indonesia.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. (Foto: Dok.kementerian KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. (Foto: Dok.kementerian KKP)
“Penenggelaman kapal pencuri ikan itu sudah diamanatkan dalam UU. Jangan pernah ragu untuk mengeksekusi UU. Kalau anda tidak mau menyita dan menenggelamkan kapal illegal fishing, berarti anda tidak melaksanakan UU yang diamanahkan oleh negara kepada kita,” ungkap Susi.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia mengusir ribuan kapal asing dari laut Indonesia dalam beberapa waktu terakhir adalah deterrent effect (efek jera) yang ditimbulkan akibat kebijakan penenggelaman kapal, yang berhasil menendang dan mencegah kapal asing ilegal kembali ke laut Indonesia.
ADVERTISEMENT
Susi menilai, Alutsista dan persenjataan di Indonesia justru masih membutuhkan tambahan dan perbaikan. Namun lagi-lagi, itu semua tak ada artinya jika para pemimpin bangsa, aparat penegak hukum, dan segenap bangsa Indonesia masih suka ‘bermain-main’ dengan aturan yang ada.
“Yang betul dan paling efektif adalah integritas kita semua. Anda, saya, yang memimpin negeri ini, yang memimpin, pemerintah-pemerintah daerah, satu kata, integritas kita tidak bisa dibeli apalagi oleh orang asing, yang benar saja,” tutur Susi.
Susi Pudjiastuti memberi kuliah umum di Aceh. (Foto: Dok.kementerian KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti memberi kuliah umum di Aceh. (Foto: Dok.kementerian KKP)
Susi tidak menyangkal bahwa fungsi negara dalam mengayomi dan menyejahterakan rakyat masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, pemerintah terus berupaya untuk bekerja demi mempercepat pembangunan. Namun, keberhasilan pembangunan hanya akan dapat dicapai jika bangsa Indonesia memiliki integritas yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Menteri Susi juga mengharapkan agar pemerintah daerah meningkatkan integritas dalam mengelola anggaran untuk mencapai keberhasilan pembangunan masyarakat daerah dan optimalisasi operasional pemerintah itu sendiri.
Susi berpendapat, bangsa Indonesia harus memiliki keteguhan hati dalam menjaga integritas. Ia mengatakan, bangsa dan pemerintah yang lemah akan mudah digoyang oleh kekuatan-kekuatan besar yang terus datang bertubi-tubi untuk menghancurkan integritas yang telah dibangun bangsa.
Expo Perikanan dan Kelautan 2017. (Foto: Dok.kementerian KKP)
zoom-in-whitePerbesar
Expo Perikanan dan Kelautan 2017. (Foto: Dok.kementerian KKP)
Ia mencontohkan beberapa kebijakan Kementerian KKP yang sering mendapat tantangan dari luar, misalnya kebijakan penenggelaman kapal, moratorium kapal eks-asing, dan penetapan daftar negatif investasi perikanan tangkap melalui Perpres No. 44 Tahun 2016.
Atas hal itu, Susi meminta seluruh lapisan masyarakat untuk ikut merawat, menjaga, dan memupuk integritas yang sudah dimiliki Indonesia tanpa terpengaruh godaan dan tekanan yang akan terus ada.
ADVERTISEMENT
Dalam dialog bersama masyarakat, Susi meminta pemerintah dan masyarakat daerah untuk lebih bijak dalam mengelola pesisir dan pantai. Misalnya, kebijakan dalam memutuskan apakah pemanfaatan pantai akan dioptimalkan untuk kegiatan perikanan atau untuk kegiatan tambang, dengan memperhatikan manfaat jangka panjang dan keberlanjutan lingkungan.
Terakhir Susi berpesan agar pemerintah daerah menghijaukan kembali 70 persen pesisir pantai dengan menanam bakau yang merupakan ruang subur bagi perkembangan ikan. Sedangkan 30 persen lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan komersial seperti pertambakan, pariwisata, dan penginapan.
“Jangan sampai pesisir pantai kita yang panjang dan luas ini tidak bisa diakses oleh masyarakat secara gratis. Ini ironi,” tutupnya.