BNNP Jawa Timur Dalami Penemuan Permen Dot Diduga Mengandung Narkoba

7 Maret 2017 20:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Permen yang diduga mengandung narkoba. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Brigjen Pol Fathur Rohman sedang mendalami kasus permen dalam kemasan berbentuk dot yang diduga mengandung narkoba dan telah diperjual belikan di TK dan SD kota Surabaya. Saat ini permen tersebut tengah diperiksa Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
ADVERTISEMENT
"Kita tidak boleh menduga-duga. Makanya kita serahkan kepada BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan)," kata Fathur Rohman saat menggelar rapat koordinasi di ruang kerja Ketua DPRD Surabaya, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (7/3).
Terkuaknya kasus permen dot berasal dari Tiongkok yang disinyalir mengandung narkoba ini bermula dari temuan adanya permen warna-warni yang menarik calon pembeli. Yang membuat petugas curiga karena dalam kemasan permen tersebut tak dicantumkan label dari Kementerian Kesehatan. Padahal permen tersebut diimpor dari luar negeri.
"Jadi ada beberapa hal yang kita curigai. Apalagi dibungkusnya juga ada tulisan permen keras," kata Fathur.
Sementara untuk efek yang dirasakan anak anak, menurutnya sampai saat ini masih belum ada. Saat petugas BNNP mencobanya yang dirasakan ada aroma mint dan terasa kecut.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kalau untuk anak-anak itu kan tidak bisa langsung. Ada proses satu minggu atau dua minggu baru yang bersangkutan ada rasa ingin membeli lagi," katanya.
Disinggung apakah ada penghentian distribusi untuk permen itu, Fathur mengaku belum sampai ke sana. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM.
"Mungkin satu dua hari ini akan keluar hasil laboratoriumnya. Setelah itu akan kami sampaikan ke media," katanya.