Terima Rapor SD 07 Pagi Jagakarsa, Jakarta Selatan Dimanfaatkan Guru Untuk Pungli

Riau
Bersahabat Dengan Semua Kalangan, berbisnis dengan siapa saja
Konten dari Pengguna
21 Desember 2017 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riau tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terima Rapor SD 07 Pagi Jagakarsa, Jakarta Selatan Dimanfaatkan Guru Untuk Pungli
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta - Sungguh tragis dan memprihatinkan dunia pendidikan kita, yang mana para petinggi negara ini mengeluarkan banyak anggaran dari APBN, APBD, Provinsi, APBD Kabupaten/Kota bahkan Bantuan Operasional Sekolah atau Bos untuk pendidikan ini namun oknum guruny amsih melakukan Pungli.
ADVERTISEMENT
Para oknum guru ini tidak segan-segan melakukan intimidasi pada murid asal keinginan mereka memperkaya diri dengan melakukan serangkaian aksi pungli, seperti kejadian di SD 07 Pagi Jagakarsa Jakarta Selatan.
Bahkan untuk melakukan aksi dugaan pungli ini terhadap wali murid dan anak sekolah terus merajalela tanpa merasa berdosa sedikitpun.
Hal ini terungkap saat murid sekolah ini menerima rapor kenaikan semester, Kamis (21/12/17), guru menyindir pada wali murid berpatokan pada tahun sebelumnya ia mengatakan banyak mendapat uang gembira dari murid saat terima lapor.
"Kami merasa disindir, oleh guru atau wali kelas, dari kata-katanya sih tidak minta, namun tahun sebelumnya para wali murid memberikan uang dalam amplop untuk uang gembira oleh wali kelas dngan alasan akan dibagikan kepada guru guru," Jelas salah seorang wali murid saat dihubungi.
ADVERTISEMENT
Dikatakan wali murid ini, sebenarnya inilah yang dinamakan pungli teroganisir di Sekolah seharusnya ini menjadi perhatian Bapak Gubernur DKI Anies Baswedan dan Pak wakil gubernur Sandiaga Uno.
Dikatakanya, bagi wali murid yang tidak memberikan amplop kepada guru maka anaknya akan dikucilkan dari kawan-kawannya apalagi saat anak murid bertanya masalah pelajaran, guru ini seperti tidak mendengar, lebih tragisnya anak murit dipermalukan di hadapan teman-temannya, sehinga membuat anak mereka menjadi rendah diri dan dikucilkan teman-temannya.
"Jangan kasih tahu saya sumbernya Pak ya, karena nanti anak saya bisa dibuli oleh para guru ini dan dipermalukan dihadap teman-temannya bahkan akan dikucilkan," Tukasnya.
Diharapkan Gubernur DKI yang notabenenya adalah menteri pendidikan yang ingin menghapuskan berbagai pungutan liar di negara ini agar melakukan tindakan kepada sekolah-sekolah yang melakukan hal ini di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dan juga para pihak tim Saber pungli seharusnya meletakkan intelligent di sekolah-sekolah ini agar keinginan Jokowi menghapuskan pungli di negara ini bisa terwujud karena pungli yang terorganisir dan sistematis merajalela menghantui para wali murid.
Kejadian serupa selalu berulang setiap tahun di mana sebelumnya pungli ini sempat tersendat karena dibabat habis oleh Gubernur DKI Basuki Cahya Purnama atau Ahok dan wakilnya Djarot Saefullah.
"Sekarang kalau tidak percaya silahkan tes melakukan atau menyamar sebagai wali murid maka hal seperti ini akan ditemui oleh Gubernur kita yang katanya cinta pendidikan ini," Pungkasnya.**
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak sekolah yang bisa dikonfirmasi**