Pelajar SMA Sampai Driver Ojek Online Diperiksa Terkait Ricuh di LBH

18 September 2017 14:04 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor LBH Jakarta Dikepung Massa (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor LBH Jakarta Dikepung Massa (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain 22 orang yang diamankan Polres Jakarta Pusat, Polisi juga memeriksa 12 orang lagi yang tergabung dalam massa aksi kepung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). 12 orang tersebut diamankan oleh Jatanras Ditkrimmum Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
"Betul. Polda amankan 12 orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (18/9).
Identitas 12 orang tersebut adalah sebagai berikut:
1. RB (23), mahasiswa.
2. YS (18), karyawan.
3. IN (17), Pelajar SMA 25
4. DH (32), Karyawan.
5. M (30), pengangguran.
6. MS (32), Tour Guide.
7. RJS (24), Driver ojek online
8. A (47), wiraswasta.
9. RNU (34), sopir.
10. FI (31), pengangguran
11. ANR (32), wiraswasta.
12. MNC (24).
Saat ini, 12 orang tersebut masih diperiksa oleh subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Hingga saat ini, Polisi masih belum mengetahui apakah ke-12 orang tersebut tergabung dalam suatu organisasi atau bukan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kericuhan pecah dini hari tadi di depan Kantor Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH) Jakarta, di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat. Sebanyak 1 mobil rusak, puluhan motor juga rusak tergeletak di jalan, dan sedikitnya 5 polisi terluka akibat peristiwa itu.
Penyebab kericuhan bermula dari adanya isu bahwa LBH Jakarta sedang menggelar kegiatan terkait dengan PKI. Isu ini menyebar juga di media sosial lengkap dengan seruan agar mengepung LBH Jakarta. Akibat insiden ricuh itu, ada lima anggota kepolisian yang terluka. Mereka dirawat di RS Kramatjati.
"Kita masih mengecek apa boleh rawat jalan apa belum. Ada luka sobek, di kepala, tangan, wajah. Kena lemparan batu," tambah Argo.