news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY Berharap Indonesia Aktif Perangi Ketimpangan

19 Mei 2017 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SBY ketika konferensi pers di Mega Kuningan. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Presiden Indonesia ke -6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya di IMASCO Award 2017 mengungkapkan ketimpangan tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga terjadi di seluruh dunia. Menurutnya, hal itu tidak bisa berubah tanpa ada upaya yang serius dari sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
"Harapan saya adalah bangsa Indonesia ikut aktif dan juga berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan yang terjadi," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (19/5).
Ia berharap para pemimpin dan pelaku bisnis ekonomi ikut mengambil bagian dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan. SBY juga mengungkapkan kekuatan bangsa ini adalah pada persatuan, kebersamaan, persaudaraan dan kekompakan warganya.
"Marilah kita jaga bersama-sama kita buat kepemimpinan kita. Kita bentuk pemerintah, kita ajak semuanya terus ikut andil untuk menjaga tali silaturahmi, persaudaraan, kerukunan diantara kita semua," tambahnya.
SBY juga menambahkan Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang maju menjaga dan merawat kemajemukan yang harus dirawat sepanjang masa. Menurutnya, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Termasuk jangan lupa membayar pajak dan terus ciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ini baru adil. Masing-masing antara pemerintah dan dunia usaha menjalankan tugasnya masing-masing," tambahnya yang mengingatkan untuk selalu menghindari perilaku KKN dalam menjalankan tugas.
Jika hal tersebut dilanggar oleh semua pihak, maka negara dan rakyat lah yang akan menerima beban di masa yang akan datang. SBY juga menyampaikan harapannya agar perubahan di Indonesia tetap mengacu kepada megaplan. Persoalan lingkungan serta ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi tetap menjadi fokus utama dunia untuk diatasi.
"Oleh karena itu dunia bisnis di Indonesia kalau ingin melihat ke depan, 5-10 tahun ke depan harus menuju Indonesia Emas 2045," tandasnya.