news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Periksa 2 Orang yang Terekam Kamera CCTV Rumah Novel

21 April 2017 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Novel Baswedan saat disiram air keras. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan bahwa Polda Metro Jaya telah memanggil dan memeriksa dua orang mencurigakan yang tertangkap kamera CCTV rumah Novel Baswedan. Namun, kedua lelaki itu belum ditetapkan sebagai tersangka penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK tersebut.
ADVERTISEMENT
"Memang tergambar ya. Akan tetapi, foto-foto ini kan tidak menjawab langsung itu pelaku. Karena kan (sifatnya) sesuatu yang dicurigai ya. Jadi informasi-informasi itu, memang terus didalami," kata Boy pada Jumat (21/4).
Boy mengakui bahwa tim penyidik Polda Metro sudah mengumpulkan data dua orang ini. "Sudah ada jatidirinya yang memang belum disampaikan. Tetapi, masih belum ada kaitan langsung," kata Boy.
Polisi belum menemukan bukti-bukti kuat untuk menetapkan dua orang tersebut sebagai tersangka. Boy mengaku dalam pemeriksaan, kepolisian sudah mengecek keberadaan dua orang yang kerap mondar-mandir di rumah Novel sejak beberapa hari sebelum penyerangan.
"Jadi sudah cek langsung, bahwa hari H itu yang bersangkutan di mana. Kecurigaan terhadap informasi foto tidak langsung menjawab bahwa itu adalah pelaku. Hanya dia tertangkap gambarnya, tertangkap, teridentifikasi pernah ada," jelas Boy.
ADVERTISEMENT
Pendalaman penyidikan juga difokuskan kepada aktivitas dua orang tersebut yang sering tertangkap kamera CCTV. "Masih didalami aktivitas yang bersangkutan," tuturnya.
"Sementara informasi yang kita terima belum berkait langsung dengan peristiwa penyerangan Novel. Tapi sudah berhasil teridentifikasi," tambahnya.
Kedua lelaki mencurigakan itu masih berstatus saksi. Namun, sewaktu-waktu keduanya bisa dipanggil kembali. Selain keduanya, sudah ada 16 saksi yang diperiksa untuk mengungkap dalang di balik penyerangan penyidik sekaligus ketua satgas penyidikan mega korupsi e-KTP.