news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketika Pengajian Ustaz Khalid Basalamah Dibubarkan

5 Maret 2017 17:11 WIB
ADVERTISEMENT
Protes oleh GP Ansor dan Banser. (Foto: Istimewa)
Keadaan memanas ketika puluhan anggota GP Ansor meminta tabligh akbar di sebuah masjid di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diisi ustaz Khalid Basalamah dihentikan. Peristiwa itu sempat memicu ketegangan, hingga akhirnya Khalid memutuskan untuk mengalah dan menghentikan ceramahnya.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (4/3) di Masjid Shalahuddin, perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo, tempat diselenggarakannya tabligh akbar bertema "Manajemen Rumah Tangga" yang dihadiri ratusan orang. Saat Khalid tengah menyampaikan kajian soal rumah tangga Rasulullah, puluhan pemuda GP Ansor datang.
Dalam berbagai video yang ramai dibagikan dari Youtube, mereka berteriak, menyanyikan yel-yel dan menyenandungkan shalawat. Aparat yang berjaga langsung sigap mengamankan situasi, pasalnya banyak jemaah tabligh akbar yang berada di luar, termasuk wanita dan anak-anak.
Menurut laporan kepolisian, insiden ini terjadi pada Sabtu lalu sekitar pukul 08.45 pagi. Sekitar 60 anggota Banser dan GP Ansor Gedangan yang datang menolak pengajian tersebut dengan alasan ceramah yang disampaikan Khalid sering bernada provokatif dan menimbulkan kebencian.
ADVERTISEMENT
"Isi ceramahnya tidak sesuai dengan tradisi, adat istiadat atau budaya di negara kita," ujar laporan kepolisian saat memaparkan alasan penolakan pengajian ustaz Khalid.
Akibat kegaduhan di luar, dan sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan anggota Banser yang mencoba masuk halaman masjid, Khalid Basalamah memutuskan untuk menghentikan pengajiannya yang baru berlangsung selama 25 menit.
Protes pada pengajian Khalid Basalamah. (Foto: Istimewa)
"Kita berhenti dulu sampai di sini. Kondisinya ada beberapa saudara kita Muslim yang tidak setuju dengan pengajian ini," kata ustaz kelahiran tahun 1975 ini.
Usai menyampaikan kalimat itu, jemaah ricuh. Khalid menenangkan mereka.
"Ini bukan harus ribut-ributan, saya tidak minta itu," ujar Khalid.
Khalid, menurut laporan kepolisian, diamankan menggunakan mobil Polres menuju Polda Jatim untuk menghindari gesekan. Keluar dari masjid, jemaah membentuk barikade untuk melindungi Khalid Basalamah.
ADVERTISEMENT
Khalid Basalamah dikawal polisi. (Foto: Istimewa)
Ceramah kemudian dilanjutkan oleh ustaz lain dengan bahasan yang sama. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Anwar Nazir mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban.
"Umat Islam memiliki tujuan yang sama namun dengan jalan masing-masing, marilah kita menjaga ketertiban," kata Anwar seperti dikutip dalam laporan kepolisian.
Khalid Basalamah lahir di Makasar 41 tahun yang lalu. Dia menempuh studi S1 di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi' S2 di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan S3 di Universitas Tun Abdul Razzak, Malaysia.
Khalid Basalamah juga memiliki beberapa usaha, salah satunya adalah restoran Timur Tengah. Dia populer selain karena kerap mengisi pengajian di seluruh Indonesia, juga karena memiliki ratusan judul video ceramah di Youtube.
ADVERTISEMENT
Khalid Basalamah. (Foto: Khalid Basalamah/Facebook)
Pembubaran pengajian Khalid di Sidoarjo ramai diperbincangkan netizen.
Peristiwa ini juga memicu kecaman di media sosial, termasuk dari tokoh NU Mahfud MD di akun Twitter. Mahfud mengatakan NU harus menjernihkan persoalan ini.
"Saya kita perlu dijernihkan oleh NU atau GP Ansor. Jangan-jangan disusupi pemecah belah. Mengapa membubarkan pengajian tentang akhlaq berkeluarga?," kata Mahfud.
Mahfud juga menegaskan bahwa yang boleh membubarkan acara keagamaan adalah kepolisian.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga ikut berkomentar soal ini. Dalam kicauan di Twitternya, dia menulis:
"Mari hindari cara main hakim sendiri dalam mencegah ceramah keagamaan yg tak kita kehendaki. Dialogkanlah dg hati.
Sementara di kubu GP Ansor, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menanggapi komentar Menag Lukman.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah saat-saat sebelum pengajian Khalid Basalamah dibubarkan massa.