Ini yang Bisa Kamu Lakukan kalau Pacarmu Penyintas Kekerasan Seksual

Relationship Goals
Dalam hubungan itu butuh tips dan zodiak
Konten dari Pengguna
24 Maret 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relationship Goals tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika menjalani sebuah hubungan, kita tidak bisa menerima hal baik dan menyenangkan yang dimiliki oleh pasangan kita. Sebaliknya, kita juga harus menerima kekurangan dan masa lalu buruk yang mungkin dimiliki oleh pasangan kita. Bisa jadi, pasangan kita memiliki masa lalu yang buruk, yang bisa menyebabkan hubungan tidak berjalan secara baik. Salah satu yang banyak terjadi adalah pasangan yang memiliki trauma kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Seks seharusnya bisa menjadi hal yang menyenangkan, tetapi terkadang, apabila pasangan kita memiliki trauma tertentu mengenai hal ini, seks malah bisa menjadi petaka yang mengerikan. Mungkin ia pernah menjadi korban pemerkosaan atau pencabulan yang tentu saja masih memiliki trauma mengakar sampe sekarang. Dalam kasus tertentu, jangankan berhubungan seks, membicarakan hal ini pun pasangan kita tidak akan bersedia. Tak jarang mungkin bagi kamu yang memiliki pasangan demikian tentu bingung harus berbuat apa.
Ilustrasi (Unsplash)
Dikutip dari Allure, seorang terapis seks asal Amerika Serikat, Vanessa Marin, menjelaskan bahwa dalam keadaan seperti itu, pasanganmu sangat membutuhkan dukungan yang nyata darimu. Para penyintas kekerasan seksual semacam ini biasanya tidak bisa lagi melihat dirinya sebagai sesuatu yang berharga. Mereka menganggap dirinya sebagai “sampah” karena telah diperlakukan secara keji. Belum lagi adanya kultur victim blaming yang mengakar di mana-mana. Hal ini membuat penyintas semakin terpuruk. Oleh karena itu, dalam masa seperti ini, kamu bisa mengatakan dukunganmu kepadanya dan libatkan dirimu untuk membantu penyintas menyembuhkan traumanya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi (Unsplash)
Lalu, kamu bisa mulai mengajaknya untuk datang ke psikolog, psikiater, atau terapis seks yang biasa menangani kasus seperti ini. Apabila pasanganmu benar-benar menolak untuk membicarakan hal itu, mungkin kamu perlu mencari waktu yang tepat, ketika ia benar-benar tenang. Kemudian, perlahan bicarakan gagasan tersebut kepadanya. Nyatakan juga bahwa kamu selalu ada buat dia dan akan menemani dalam proses penyembuhan tersebut.
Dalam kondisi seperti itu, yang diperlukan oleh penyintas adalah dukunganmu. Kamu juga harus banyak bersabar dalam membantunya. Pahami bahwa pasanganmu memang sedang mengalami hal yang cukup berat.