Garis Tangan (Palmistry) : Ramalan Kehidupan

Regina Hudda Shakila
Mahasiswi Psikologi Aktif Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Regina Hudda Shakila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini di dunia banyak orang percaya kepada berbagai jenis ramalan baik itu ramalan bintang, Palmistry, dan ramalan lainnya. Saat ini, di berbagai tempat pada zaman modern telah banyak digunakan sebagai sarana untuk seseorang memperoleh sebuah ramalan.
ADVERTISEMENT
Apa itu Palmistry?
Palmistry adalah ilmu yang mempelajari hubungan garis dan bentuk tangan dengan kehidupan seseorang atau dengan kata lain Palmistry adalah ilmu yang digunakan untuk meramalkan kehidupan seseorang. Ilmu ini adalah salah satu bidang yang digunakan oleh kebanyakan orang pada zaman dahulu yang digunakan untuk memahami nasib mereka. Akan tetapi kenyataannya pada zaman modern sekarang ini, palmistry masih banyak digemari oleh banyak orang untuk mengetahui bagaimana kehidupan orang tersebut, baik itu di bidang jodoh, umur, perekonomian, atau yang lain. Akan tetapi tidak semua bidang kehidupan dapat diprediksi oleh bidang Palmistry ini. Walaupun banyak orang memercayai bidang Palmistry, ada juga banyak orang yang tidak memercayai bidang ini. Hal ini dikarenakan menurut sebagian orang bidang Palmistry adalah sekadar kebetulan saja apabila hasil yang diperoleh memiliki kesamaan dengan kehidupan seseorang dan bukan karena memang adanya hubungan antara garis dan bentuk tangan seseorang dengan kehidupan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejarah Palmistry
Ilmu membaca garis tangan atau lebih dikenal dengan Palmistry adalah sebuah keterampilan kuno yang dibangun lewat ribuan tahun pengalaman dan analisis. Walau begitu, saat ini masih banyak yang menganggap ilmu Palmistry sebagai sesuatu yang bersifat klenik, mistis, dan tidak ilmiah. Pendapat ini bisa dimaklumi mengingat keterampilan membaca karakter, cara berpikir, nasib, dan cinta seseorang melalui garis tangan adalah sesuatu yang tidak biasa dan mungkin sulit diterima secara nalar. Para ahli pembaca tangan telah lama menyadari bahwa guratan tangan manusia sering kali menggambarkan garis hidup pemiliknya. Mulai dari rezeki, kesehatan, kehidupan cinta, nasib, dan beberapa garis kehidupan yang lain, semuanya telah tercetak dengan jelas pada telapak tangan Anda.
ADVERTISEMENT
Tidaklah mengherankan bila setiap manusia ternyata memiliki garis tangan yang berbeda. Hal ini melambangkan bahwa garis kehidupan antara manusia meramal kehidupan dari garis tangan satu dengan manusia lainnya juga tak akan pernah sama. Orang yang menguasai ilmu Palmistry mampu membaca garis tangan manusia sebagaimana orang yang pandai membaca pikiran seseorang lewat bahasa tubuh atau cara berkomunikasinya. Bagi orang awam, keterampilan canggih ini tentu lebih identik dengan sesuatu yang klenik dan mistik. Tetapi, bagi orang yang telah menguasai disiplin ilmu Palmistry, keterampilan membaca garis tangan adalah sesuatu yang didapat dari latihan dan pengalaman. Konon, garis tangan manusia bisa menunjukkan kehidupan seseorang pada masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang. Selain itu, tangan adalah organ yang terhubung langsung dengan pusat kesadaran manusia, yakni otak.
ADVERTISEMENT
Tangan tidak akan bisa melakukan gerakan apa pun tanpa perintah dari otak. Tangan bergerak atas perintah otak karena banyaknya saraf yang terhubung dari tangan ke otak. Secara tak langsung, tangan adalah penerima pesan utama dari otak. Ilmu Palmistry sudah dikenal di dunia sejak ribuan tahun lalu. Lukisan gambar telapak tangan prasejarah yang ditemukan begitu terperinci di dining gua di Prancis dan Spanyol merupakan bukti bahwa masyarakat tempo dahulu sudah mengenal ilmu Palmistry.' Sejarah perkembangan ilmu Palmistry kemudian terus merambah ke seluruh penjuru dunia. Bangsa-bangsa kuno yang dikenal ahli dalam ilmu Palmistry adalah bangsa Cina, Jepang, India, Mesir, Yunani, dan kaum Gipsi. Bangsa-bangsa tersebut tinggal dan mendirikan peradaban di berbagai tempat di dunia. Namun begitu. Penafsiran terhadap sebuah garis tidak ada yang saling bertentangan. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu Palmistry bukan sembarang ilmu yang asal menafsiri tanpa dasar pengetahuan. Tidak heran, apabila seorang filsuf sekaliber Aristoteles (hidup sekitar 384-322 SM) menganggap Palmistry sebagai filosofi hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
la juga mengakui bahwa garis-garis tangan manusia merupakan semacam "index" dari kehidupan seseorang. Selain Aristoteles, tokoh besar dari Romawi, yakni Julius Caesar, dikabarkan mengangkat dan memilih orang-orang kepercayaannya berdasarkan garis tangan mereka. Julius Caesar tentu tidak melakukan hal itu berdasarkan klenik atau mistik semata. la meyakini bahwa garis tangan dapat memberikan gambaran lebih valid mengenai diri pemiliknya. Atau, dengan kata lain, garis tangan tidak pernah berbohong. Banyak filsuf dan raja yang juga telah menjadikan ilmu Palmistry sebagai suatu cara untuk mengungkap misteri kehidupan seseorang. Hanya saja, ilmu Palmistry baru ditulis dan dirangkum secara sistematis pada tahun 1420, yakni dalam buku karya John Lyidgete berjudul Assembly of Gods Dokumen. Di dalam buku tersebut, ilmu Palmistry sedikit-banyak mulai disinggung dan dibahas secara sistematis.? Ilmu Palmistry terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dengan memunculkan sosok-sosok yang disegani dan dikagumi.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah para tokoh besar yang diyakini mampu menafsirkan garis tangan manusia sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Sebut saja, Meria Anne le Norman yang mampu membuat banyak orang terperangah dan terkagum-kagum. Sosok asal Prancis pada zaman Napoleon ini bisa meramalkan peristiwa yang akan terjadi pada sosok jenderal Prancis tersebut. Ada juga Chearo alias Count Louis Hamilton yang juga di kenal luas dalam ranah ilmu Palmistry. Pria asal Irlandia tersebut cukup berjasa dalam perkembangan ilmu Palmistry. Cheiro bisa memberikan penafsiran ihwal kematian dirinya sendiri dengan sangat tepat. Terlepas dari segala kontroversi yang melingkupinya, hal ini benar-benar luar biasa. Perkembangan ilmu Palmistry tidak hanya berkisar pada wilayah pembacaan dan penafsiran garis tangan semata, tetapi juga telah merambah pada pembacaan sidik jari manusia.
ADVERTISEMENT
Teknik yang mula-mula dipakai oleh para kaisar Cina ini kini sudah menjadi suatu metode yang lazim untuk mendeteksi pelaku kejahatan. Dan, hingga kini, sidik jari masih menjadi alat bukti yang paling kuat dalam dunia kriminologi dan pengadilan. Meski perkembangan ilmu Palmistry sudah sedemikian pesat, tetapi masih banyak orang yang menganggap bahwa membaca garis tangan itu adalah sesuatu yang berbau ramalan klenik. Untuk itulah, penulis tergerak agar Anda bisa lebih mengenal dan memahami Palmistry dengan lebih baik. Pada pembahasan ini, dijelaskan tentang beberapa pedoman ihwal garis tangan manusia sehingga Anda dapat melakukan pembacaan sederhana. Membaca garis-garis tangan tidak memiliki maksud untuk meramal, tetapi hanya untuk memberikan tambahan informasi mengenai diri Anda dan orang lain.
sumber pixabay.com
Dengan mengetahui rahasia diri secara lebih mendalam, Anda mampu mengelola kehidupan, cinta, rezeki, kesehatan, dan pikiran dengan lebih. Di dunia ini, tidak ada sesuatu yang sia-sia, termasuk ilmu dan keterampilan membaca garis tangan.
ADVERTISEMENT
Setelah kita membaca pembahasan lebih dalam tentang Palmistry maka kesimpulan yang dapat kita ambil dengan mempelajari dasar-dasar ilmu palmistry, Anda akan lebih mengenal kepribadian, karakter, dan pikiran Anda sehingga bisa lebih siap untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik. Selain itu, Anda juga bisa membantu teman atau saudara dengan memberikan beberapa masukan agar mereka lebih sukses dalam menjalani kehidupan.
Menurut saya Palmistry atau garis tangan tidak dapat menentukan alur kehidupan seseorang, tetapi dengan kita melihat sebagai sesuatu yang positif maka itu dapat di jadikan pembelajaran kehidupan kita serta sebagai intropeksi terhadap diri sendiri agar melakukan evaluasi sehingga menjadi pribadi yang kebih baik.
Referensi :
Maria Hillary Lilipaly, R. (2021). Visualiasi Garis Tangan Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis (Doctoral dissertation, ISI Yogyakarta).
ADVERTISEMENT
Herlambang, D. P. Tips dan Trik Membaca Rahasia Garis Tangan. FLASH BOOKS.