Hijab dalam The Sims 4: Langka, tapi Bukan Satu-satunya

Redaksi Suara Mahasiswa UI
Pers Suara Mahasiswa UI Independen, Lugas, dan Berkualitas!
Konten dari Pengguna
29 September 2019 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Suara Mahasiswa UI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hijab dalam The Sims 4: Langka, tapi Bukan Satu-satunya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar baru datang dari salah satu permainan video paling populer, The Sims 4. Update terbaru permainan simulasi tersebut menghadirkan sesuatu yang sangat jarang dijumpai dalam permainan komputer dan konsol: pilihan untuk mengenakan hijab pada karakter pemain. Sebelumnya, pemain memang sudah bisa memilih busana hijab untuk karakter mereka, tetapi hanya bisa melalui mod atau modifikasi aplikasi tidak resmi. Berbeda dengan update kali ini, pengembang resmi The Sims 4, Electronic Arts (EA), memberi pilihan pada karakter pemain untuk menggunakan hijab.
ADVERTISEMENT
Meskipun terbilang langka, The Sims 4 bukan satu-satunya permainan yang menawarkan karakter pemain menggunakan hijab. Banyak permainan berbasis flash yang menampilkan perempuan berhijab, terutama dalam permainan dress-up atau berdandan. Hal tersebut tidak heran karena permainan flash sendiri relatif mudah dibuat oleh siapa saja. Sedangkan, game setara The Sims 4 akan menjadi bahasan berbeda karena dibuat oleh pengembang ternama, EA.
Selain The Sims 4, Battlefield 1 juga merupakan game yang dikembangkan oleh EA dengan first person shooter yang berlatar belakang Perang Dunia I. Dalam mode single player campaign Battlefield 1, pemain akan mengontrol beberapa karakter, salah satunya adalah Zara Ghufran, seorang perempuan anggota pemberontak dari suku Baduy. Di game ini, ia menjadi tangan kanan Lawrence of Arabia yang merupakan seorang jenderal Inggris dalam melawan pasukan Ottoman. Sebagai seorang perempuan Muslim Arab, Zara selalu mengenakan penutup rambutnya, bahkan saat bertempur. Namun, hal itu tidak memengaruhinya sama sekali saat turun ke medan perang. Penggambaran seperti itu secara tidak langsung menyadarkan realitas masyarakat bahwa pada dasarnya, peran perempuan tidak dapat dibatasi hanya karena menggunakan hijab.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya adalah Overwatch yang merupakan permainan first person shooter beregu. Permainan tersebut dikembangkan oleh Blizzard Entertainment, studio yang juga membuat permainan terkenal seperti Warcraft, Diablo, dan Heroes of the Storm. Pharah, salah satu karakter dalam Overwatch, mengenakan penutup kepala dalam dua skin yang bisa ia gunakan. Salah satu penutup kepala tersebut terinspirasi dari penutup kepala yang dikenakan perempuan suku Arab Baduy. Namun, masih ada pertanyaan seputar penutup kepala yang dikenakan Pharah karena Overwatch tidak pernah menungkapkan identitas keagamaan karakter-karakternya.
Penggunaan hijab lainnya juga dapat ditemui dalam permainan Spider-Man terbaru. Tentu saja, penggunaan hijab tidak ditemukan pada karakter utama Spider-Man. Melainkan, ada pada non-player character (NPC) muslim yang ditemui di jalanan kota New York, Amerika Serikat, sebagai latar tempat permainan Spider-Man. Tidak heran, pengembang Insomniac Games menyelipkan NPC perempuan berhijab karena New York merupakan kota yang terkenal akan keberagaman penduduknya. Tidak hanya mengenakan hijab seperti yang lazim dipakai oleh perempuan muslim pada umumnya, NPC ini juga memiliki interaksi menarik dengan Spider-Man apabila bertemu. Pada awalnya, ia akan sangat senang bertemu superhero tersebut, tetapi kemudian ia menjaga jarak dan enggan bersentuhan karena mengikuti adab dalam Islam saat bertemu lawan jenis. Cukup akurat, bukan?
ADVERTISEMENT
Teks: Muhammad Insan Fadhil
Ilustrasi: Syarifah Ni’mah Azzahra
Editor: Ramadhana Afida Rachman
Pers Suara Mahasiswa UI 2019
Independen, lugas, dan berkualitas!