Film Thriller Jerman 'Old People', Sebuah Pengingat bagi Generasi Muda

Ranny Rastati
Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN. Fokus kajiannya antara lain kajian media dan budaya pop. Email: [email protected].
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2022 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ranny Rastati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lansia (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lansia (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film Jerman berjudul 'Old People' (2022) memiliki nuansa thriller yang cukup mencekam. Sepanjang film membuat penonton bertanya-tanya. Apa jadinya jika para lanjut usia (lansia) yang diabaikan mendadak memiliki kekuatan dan melakukan balas dendam kepada kaum muda?
ADVERTISEMENT
Film menegangkan karya sutradara Andy Fetscher ini berkisah tentang keluarga Ella yang kembali ke kampung halaman untuk menghadiri pernikahan Sanna, adik Ella.
Ella adalah seorang single mom karena telah bercerai dari Lukas. Keduanya bercerai karena Ella ingin hidup di kota, sementara Lukas berkeras tinggal di desa. Setelah bercerai, Ella bersama kedua anaknya yaitu Laura dan Noah pindah ke Berlin untuk memulai hidup baru.
Setibanya di kampung, Ella dan Sanna menjemput ayah mereka yang bernama Aike. Aike yang sudah lansia itu ternyata dititipkan di Panti Jompo Saalheim. Saat dijemput, Aike terlihat lesu dan muram. Sudah tidak terlihat semangat hidup dari sorot mata Aike. Hal ini disebabkan ia jarang dikunjungi oleh Ella dan Sanna selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, seluruh lansia di panti jompo itu memiliki ciri yang sama dengan Aike. Semua tampak murung dan seperti menyimpan dendam. Ternyata para lansia itu ditinggalkan oleh anak-anaknya. Tidak ada kabar, tidak ada kunjungan dari keluarga. Mereka telah diabaikan selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, kondisi panti jompo pun jauh dari ideal. Rumah jompo terlihat kumuh, gelap, dan menyeramkan. Jumlah petugas yang kurang, kelebihan kapasitas, dan tidak adanya kegiatan hiburan membuat para lansia seolah dibuang ke tempat sampah.
Para petugas di panti jompo pun tidak menunjukkan sikap yang baik. Salah seorang petugas bahkan mendorong seorang lansia hingga terjatuh dan berdarah hanya karena ia tidak mau tidur. Lelah diperlakukan secara tidak manusiawi menjadi pemicu kemurkaan para lansia kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Kemarahan lansia semakin menjadi-jadi saat mereka melihat pesta pernikahan Sanna. Para orang muda terlihat begitu bergembira, berpesta, dan bersenang-senang. Sementara para lansia ditinggalkan dalam kehidupan yang merana.
Para lansia pun seperti kehilangan akal sehat dan membunuh semua orang muda yang mereka temui. Mulai dari kedua pengantin hingga siapa pun yang mereka temui di jalan.
Para lansia yang biasanya memiliki fisik lemah mendadak memiliki kekuatan fisik yang kuat. Ternyata mereka dirasuki oleh roh jahat yang berasal dari urban legend di desa itu.
Dikisahkan, roh jahat akan muncul dan merasuki para lansia ketika sebuah keluarga hancur dan ketika para orangtua diabaikan oleh anak-anaknya. Ella, Lukas, Laura, dan Noah pun berjuang menyelamatkan hidupnya dari serangan brutal para lansia.
ADVERTISEMENT
Lansia di Jerman
Pada tahun 2021, kelompok usia terbesar kedua di Jerman adalah kategori usia 65 tahun ke atas, sebesar 18.44 juta orang. Jumlah ini cukup mencolok jika dibandingkan dengan kategori usia 25-39 tahun sebesar 15.78 juta orang dan usia 40-59 tahun sebesar 23.07 juta orang.
Menuanya populasi di Jerman membuat para lansia membutuhkan caregiver (pengasuh) lansia. Dengan bayaran berkisar 1.500 Euro (sekitar Rp23 juta), rata-rata caregiver berasal dari negara-negara di Eropa timur seperti Polandia, Bulgaria, dan Romania.
Namun, memiliki caregiver di rumah tidak selamanya indah. Ada beberapa kasus yang mungkin terjadi baik kepada lansia maupun perawat. Sebagai contoh, eksploitasi, upah murah, dan pelecehan kepada caregiver, hingga caregiver tidak terlatih dan kasus pencurian di rumah lansia juga terjadi.
ADVERTISEMENT
Selain menyewa caregiver, sebagian lansia di Jerman memilih tinggal di panti jompo. Meskipun Jerman memiliki sistem perawatan kesehatan terbaik dunia, namun masih ada beberapa masalah terkait perawatan lansia di panti jompo.
Dalam laporan Correctiv pada tahun 2016, banyak lansia yang ternyata tidak dirawat dengan baik di sana. Salah satu masalah utama adalah biaya perawatan lansia. Untuk asuransi perawatan jangka panjang, ternyata tidak mencakup semua biaya yang dibutuhkan. Biaya perawatan rata-rata menghabiskan 2.200-3.000 Euro (sekitar Rp33-45 juta) per bulan. Jumlah ini sebagian dibayar oleh lansia atau keluarga.
Menurut riset Hoel pada tahun 2022, selama pandemi COVID-19 ada banyak panti jompo yang membatalkan kegiatan sosial bagi lansia yang mengalami demensia. Imbasnya, kecemasan dan depresi terhadap lansia semakin banyak ditemukan.
ADVERTISEMENT
Sebuah Pengingat
Urgennya masalah lansia di Jerman seolah ditunjukkan oleh film 'Old People'. Meskipun menggunakan pendekatan urban legend yaitu munculnya kutukan kuno ketika seseorang memutus ikatan keluarga, film ini menjadi alegori bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika orang-orang mengabaikan orangtuanya yang telah berusia senja.
Dari film 'Old People' kita dapat belajar bagaimana memberikan sikap yang baik kepada lansia. Film ini menjadi salah satu contoh tentang karma yang akan terjadi ketika masyarakat tidak mempelakukan lansia secara manusiawi.