Siswa SMA Berhasil Raih Juara 2 Internasional dengan Inovasi Mie Cacing Tanah

Ario Soesalit
Penulis bernama Ario Soesalit lahir di Bantul, DI Yogyakarta. Adalah seorang pegiat sejarah yang sekarang ini mengajar di salah satu SMA swasta di Jakarta. Penulis menyukai sains sekaligus gemar menuangkan gagasannya melalui sebuah pena.
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ario Soesalit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para siswa sedang berfoto dengan guru pembimbingnya usai meraih medali perak. Foto: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Para siswa sedang berfoto dengan guru pembimbingnya usai meraih medali perak. Foto: pribadi
ADVERTISEMENT
Prestasi gemilang diraih oleh siswa-siswi SMA Angkasa 2 Jakarta Timur pada ajang internasional. Ajang tersebut bertajuk Indonesia International Invention Expo (IIIEX) 2023. Tim riset yang terdiri dari 5 siswa ini berhasil meraih medali perak dengan melahirkan suatu inovasi yang tidak biasa, yakni mie dengan bahan dasar cacing tanah (Lumbricus sp).
ADVERTISEMENT
Para siswa yang tergabung dalam tim riset ini, yaitu Raliq Akbar Dapalini (XII IPA 2), Maharani Putri Sutisna (XII IPA 5), Naufal Muzakki (XII IPA 2), Nabil Kamaruzzaman (XII IPA 5), dan Arsyad Wira Delovino (XI-1).
Tim ini tidak hanya mencuri perhatian, tetapi juga berhasil memukau para juri karena dedikasi serta ketekunannya selama hampir satu bulan dalam mengolah cacing tanah di laboratorium SMA Angkasa 2 Jakarta Timur. Maharani selaku ketua tim mengungkapkan perjalanan mereka untuk bisa meraih semua ini tidaklah mudah, karena kekhawatiran akan gagalnya produk sampai penilaian skeptis masyarakat terhadap potensi cacing tanah. Namun semua ketakutan itu sirna setelah Maharani dan kawannya diberikan semangat oleh guru pembimbingnya yakni Rayhanah Ma'shumah.
ADVERTISEMENT
"Jika kalian ingin mengerjakan sesuatu harus dilandasi dengan sikap optimis bukan pesimis, Sebab dengan sikap optimis kita dapat menghasilkan suatu produk dengan baik," ujar Maharani.
Maharani mengungkapkan alasan timnya menggunakan cacing tanah sebagai bahan dasar pembuatan mie, karena cacing tanah sendiri banyak sekali mengandung nutrisi seperti Protein, asam amino, dan juga lemak. “Karena kandungan nutrisi yang banyak, maka inovasi mie yang kami buat juga dapat bermanfaat sebagai zat tambahan untuk memacu pertumbuhan dan memungkinkan dalam memaksimalkan penyerapan nutrisi pada saluran pencernaan," ucap Maharani.
Dia pun juga memberitahukan langkah-langkah dalam mengolah cacing tanah. 'Tahap yang Pertama, kita pisahkan cacing tanah dari media tanahnya. Kemudian, bersihkan dengan air mengalir dan rendam di suhu sekitar 80°C selama 45 detik. Setelah direndam, bilas cacing tanah tadi (3-4 kali) dengan air bersih. Cacing tanah yang sudah dibilas lalu digoreng hingga mengeluarkan buih, dan dimasukkan ke dalam microwave selama 4 menit pada suhu 50°C. Serta tunggu hingga kering. Jika sudah kering cacing dihaluskan lalu disaring hingga mengeluarkan partikel seperti tepung. Tepung inilah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pembuatan mie," tambah Maharani.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, Kompetisi IIIEX merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh IYSA bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Pelaksanaan IIIEX 2023 kemarin berlangsung secara daring dan luring pada 25-28 Agustus 2023. Peserta yang mengikuti ajang IIIEX 2023 berjumlah 241 tim yang berasal dari 10 negara yakni Thailand, Mexico, Romania, Iran, Amerika Serikat, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Para siswa yang mengikuti ajang ini terdiri dari siswa SMP, SMA, SMK, hingga mahasiswa.