Pentingnya Pendidikan Seksual bagi Perkembangan Anak

Raisa Andini Adiwangsa
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jurusan Sastra Inggris
Konten dari Pengguna
20 Juli 2023 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raisa Andini Adiwangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pexels/Cottonbro Studio
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pexels/Cottonbro Studio
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada era modern yang serba terhubung ini, Indonesia tak habis-habisnya diguncang dengan banyaknya berita mengenai kehamilan pra-nikah yang terjadi pada anak usia remaja. Masalah ini semakin merajalela dan memicu kekhawatiran yang mendalam dalam masyarakat kita.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus-kasus semacam ini telah menjadi sorotan utama dalam berbagai diskusi publik dan mencerminkan perubahan sosial yang kompleks dan beragam yang melibatkan faktor-faktor budaya, sosial, dan teknologi.
Kehamilan di luar nikah pada anak usia remaja merupakan masalah serius dengan konsekuensi jangka panjang yang signifikan. Selain menghadapi risiko kesehatan dan psikologis yang tidak terduga, remaja yang hamil di luar nikah juga menghadapi stigma sosial, pengucilan, dan tekanan emosional yang besar.
Maraknya pergaulan bebas tentu menjadi sebab utama banyaknya kasus kehamilan pra-nikah pada anak remaja. Salah satu faktor terjadinya pergaulan bebas itu sendiri adalah perkembangan seksual remaja yang tidak diimbangi oleh pengawasan dan pendidikan yang komprehensif, baik itu dari keluarga, sekolah maupun masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada masa remaja, anak mulai mengalami perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang signifikan. Mereka mulai mengeksplorasi identitas dan mencari pengalaman baru. Proses perkembangan anak melibatkan banyak aspek, termasuk kesadaran dan pemahaman mereka terhadap seksualitas. Penting bagi orang tua dan masyarakat secara umum untuk memahami bahwa pengembangan kesadaran seksual pada anak adalah bagian normal dari perkembangan mereka.
Pada umumnya, eksplorasi seksual merupakan hal yang lumrah terjadi pada remaja, akan tetapi pembahasan mengenai seksualitas ini sering dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas menyandarkan norma-normanya pada nilai-nilai keagamaan yang mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Selain itu, pendidikan seksual bukanlah hal yang fundamental dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan mengenai seksualitas hanya terbatas pada pendidikan tentang kesehatan reproduksi, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai moral.
ADVERTISEMENT
Manfaat Pendidikan Seksual yang Komprehensif
Normalisasi pendidikan tentang seksualitas di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum sangatlah penting untuk memberikan dukungan dan kenyamanan kepada anak-anak dalam memahami dan menghadapi pertanyaan serta situasi yang berkaitan dengan seksualitas. Manfaat yang bisa didapatkan, yakni:
Dengan membicarakan seksualitas secara terbuka dan jujur, anak akan mendapatkan pemahaman yang sehat tentang tubuh, hubungan, dan perkembangan seksual. Ini membantu mereka memahami bahwa seksualitas adalah aspek alami dan normal dalam kehidupan manusia, bukan sesuatu yang tabu atau memalukan.
Dengan normalisasi percakapan tentang seksualitas, anak-anak bisa merasa lebih nyaman dan terbuka untuk bertanya atau berbicara tentang topik tersebut. Mereka tidak akan merasa malu atau takut untuk mencari informasi atau mencari bimbingan saat mereka memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan jawaban yang akurat dan membangun hubungan komunikatif yang baik dengan orang tua, pendidik, atau orang dewasa yang mereka percaya.
ADVERTISEMENT
Jika anak-anak tidak mendapatkan informasi yang akurat tentang seksualitas dari sumber yang dapat dipercaya seperti keluarga atau sekolah, mereka mungkin mencari informasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya seperti teman sebaya atau media yang tidak tepat.
Dengan berbicara terbuka tentang seksualitas, anak-anak akan lebih siap menghadapi situasi yang berkaitan dengan seksualitas di kehidupan sehari-hari. Mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak mereka, persetujuan, perlindungan diri, dan batasan pribadi. Hal ini dapat membantu mereka mengambil keputusan yang bijak dan melindungi diri mereka sendiri dalam menghadapi situasi yang mungkin akan muncul.
ADVERTISEMENT
Pendidikan seksual yang komprehensif kepada anak-anak juga bisa membantu mereka mengenali tanda-tanda bahaya, mengembangkan kepercayaan diri, dan memahami hak-hak mereka dalam menghadapi situasi yang berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, keluarga, sekolah, dan institusi untuk bekerja sama dalam membangun lingkungan yang aman bagi perkembangan dan kesejahteraan anak.
Normalisasi percakapan tentang seksualitas di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum mendorong terbukanya saluran komunikasi antara anak-anak dan orang dewasa yang dipercayainya. Hal ini dapat membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan pemahaman yang saling mendukung. Anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk membicarakan isu-isu yang berkaitan dengan seksualitas, termasuk perubahan fisik, pertanyaan, kekhawatiran, atau pengalaman yang mereka hadapi.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan perkembangan mereka akan bervariasi. Normalisasi perkembangan seksual anak adalah tentang menghormati dan mendukung mereka dalam memahami diri mereka sendiri dan hubungan dengan orang lain.
Pendidikan seksual yang diimbangi dengan norma dan nilai yang berlaku juga dapat mengajarkan anak bahwa segala sesuatu yang telah dianugerahkan kepadanya merupakan tanggung jawab yang harus ia jaga dan kendalikan. Mereka tidak bisa semena-mena menyalahgunakannya, karena hal tersebut dapat merugikan diri mereka sendiri atau orang lain.
Pergaulan bebas pada remaja di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak. Dengan pendekatan yang holistik, pendidikan yang komprehensif, dan pembinaan yang baik, diharapkan remaja Indonesia dapat mengembangkan pergaulan yang sehat, bertanggung jawab, dan membangun masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT