Menelaah Nanomedicine Herbal: Kegunaan, Manfaat, dan Efeknya

Raihanah Ainiputri Darwis
Mahasiswa S1, Program Studi Rekayasa Nanoteknologi, Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
8 Mei 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihanah Ainiputri Darwis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pengoptimalan Obat-obatan Herbal dengan Pemanfaatan Nanoteknologi

*Ilustrasi Pembuatan Obat-obatan Herbal | Sumber : AI generated image
zoom-in-whitePerbesar
*Ilustrasi Pembuatan Obat-obatan Herbal | Sumber : AI generated image
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahan dalam skala nano semakin banyak ditemukan dalam sektor barang perdagangan, industri, elektronik, farmasi dan lain sebagainya. Hal ini sering kali terlihat jelas dalam sektor nanomedicine, dimana nanopartikel digunakan sebagai alat untuk pengobatan dan identifikasi berbagai penyakit. Nanopartikel semakin banyak digunakan sebagai pembawa untuk mengantarkan senyawa terapeutik ke dalam sel. Masuknya nanopartikel ke dalam sel merupakan langkah awal dari proses pengiriman ini, sebagian besar nanopartikel dimasukkan melalui endositosis, meskipun mekanisme lain dapat berkontribusi pada penyerapannya.
ADVERTISEMENT
Kemunculan pertama nanomedicine berasal dari sebuah gagasan yang berpandangan jauh ke depan bahwa nanorobot yang cukup kecil dapat dirancang dan dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk mengimplementasikan pengobatan seluler pada tingkat molekuler. Nanomedicine herbal melibatkan penggabungan obat-obatan herbal dengan nanomedicine untuk memberikan efek sinergis dalam berbagai mekanisme, yang mempengaruhi proses penghantaran nanomedicine secara in vivo melalui efek imunomodulator dan regulasi metabolik.
Nanomedicine herbal berdampak pada sistem kekebalan tubuh dengan mengatur sel-sel kekebalan tubuh, sitokin inflamasi, dan jalur pemeriksaan kekebalan tubuh, yang mempengaruhi fungsi-fungsi seperti antigen dan respons kekebalan seluler. Selain itu, obat-obatan herbal dapat memodulasi polarisasi makrofag, yang mempengaruhi pertumbuhan tumor dan metastasis. Dalam hal regulasi metabolisme, obat-obatan herbal dapat mempengaruhi homeostasis glukosa dan metabolisme glukosa, yang berpotensi mempengaruhi kondisi seperti resistensi insulin dan obesitas. Maka dari itu, penggunaan nanomedicine herbal dapat memberikan efek yang baik dalam mengatur sistem kekebalan tubuh dan metabolisme tubuh secara holistik, sehingga dapat menjadi alternatif yang menjanjikan dalam pengobatan berbagai penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sistem penghantaran obat berukuran nano untuk obat herbal memiliki masa depan yang menjanjikan untuk meningkatkan aktivitas dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat-obatan berbasis tanaman. Oleh karena itu, integrasi nanocarrier sebagai Novel Drug Delivery System (NDDS) dalam sistem pengobatan tradisional penting untuk memerangi penyakit kronis seperti asma, diabetes, kanker, dan lainnya.
Nanoteknologi telah memberikan kemajuan signifikan dalam bidang nanomedicine dengan memungkinkan pengembangan herbal nanomedicine memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi dan nilai terapeutik yang ditingkatkan dibandingkan dengan obat herbal dan sintetis konvensional. Kombinasi obat herbal dengan nanoteknologi dapat menjadi alat penting untuk penelitian obat herbal dengan bioavailabilitas yang ditingkatkan dan toksisitas yang lebih rendah. Nanomedicine juga memungkinkan terapi yang dapat meningkatkan efek terapeutik pada berbagai penyakit, terutama kanker, melalui formulasi nano yang multifungsional dan disesuaikan dengan karakteristik pasien dan penyakit. Salah satu contoh produk nanomedicine herbal termasuk Biochanin A yang dimuat dengan PEGylated pembawa lipid berstruktur nano untuk meningkatkan ketersediaan hayati oral, dan sistem penghantaran liposom yang difungsikan secara multifungsi dengan ginsenoside Rh2 untuk terapi pengobatan tumor. Berbagai nanocarriers seperti liposom, nanopartikel lipid padat, nanomisel, dan dendrimer diteliti untuk sistem drug delivery guna meningkatkan efek terapeutik.
ADVERTISEMENT
Nanomedicine memiliki beberapa kelebihan yang signifikan dalam pengobatan dan diagnosis penyakit. Nanomedicine herbal menawarkan beberapa kelebihan tersebut, seperti :
Salah satu kelebihan utama nanomedicine adalah kemampuan untuk meningkatkan efikasi terapi dengan cara memodifikasi karakteristik permukaan dan ukuran partikel obat, sehingga obat dapat lebih mudah diserap dan diabsorpsi oleh tubuh.
Akan tetapi, teknologi nano dalam nanomedicine memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah potensi toksisitas dari nanopartikel yang digunakan dalam formulasi obat. Meskipun nanopartikel memiliki sifat unik yang memungkinkan mereka untuk bergerak dengan bebas di dalam tubuh manusia, ada kekhawatiran terkait efek toxic yang mungkin timbul akibat interaksi nanopartikel dengan jaringan tubuh. Selain itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan teknologi nano dalam pengobatan, terutama dalam hal jangka panjang dan dampaknya pada kesehatan manusia
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, nanomedicine meningkatkan efikasi terapi dan pengobatan penyakit, termasuk penggunaan obat herbal berbasis nanoteknologi. Teknologi ini memungkinkan peningkatan efisiensi dengan memodifikasi karakteristik permukaan dan ukuran partikel obat, sehingga obat dapat lebih mudah diserap dan diabsorpsi oleh tubuh.
Dengan demikian, nanomedicine memungkinkan pengembangan obat herbal berbasis nanoteknologi dengan bioavailabilitas yang lebih tinggi, mengurangi efek samping, dan nilai terapeutik yang lebih meningkat dibandingkan dengan obat herbal dan sintetis konvensional. Meskipun ada tantangan terkait keamanan dan efektivitas penggunaan obat tradisional, ada potensi besar untuk obat herbal berbasis nanoteknologi. Dalam diagnosis, nanomedicine juga dapat digunakan dalam terapi immunotherapy untuk meningkatkan respons sistem imun terhadap penyakit serta digunakan sebagai agen terapeutik yang dapat mendeteksi penyakit pada tahap awal, khususnya penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
Namun, teknologi nano dalam nanomedicine juga memiliki beberapa kekurangan, seperti potensi toksisitas dari nanopartikel yang digunakan dalam formulasi obat. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan teknologi nano dalam pengobatan, terutama dampaknya pada kesehatan manusia dalam periode jangka panjang.
Ditulis oleh : Raihanah Ainiputri Darwis
Baca juga :
[1] Teja, P. K., Mithiya, J., Abhijeet. S. K., Bairwa, K., Chauthe, S. K. (2022). Herbal Nanomedicines: Recent Advancements, Challenges, Opportunities and Regulatory Overview. Phytomedicine, 96. https://doi.org/10.1016/j.phymed.2021.153890.
[2] Guan, J., Chen, W., Yang, M., Wu, E., Qian, J., & Zhan, C. (2021). Regulation of in vivo delivery of nanomedicines by Herbal Medicines. Advanced Drug Delivery Reviews, 174, 210–228. https://doi.org/10.1016/j.addr.2021.04.015.
ADVERTISEMENT