Perempuan dan Kesejahteraan?

Sekar Membumi
Mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2022 18:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sekar Membumi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto sendiri
zoom-in-whitePerbesar
foto sendiri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesatnya perkembangan zaman yang maju membuat kata merdeka semakin di kedepankan oleh kaum perempuan dan laki-laki. Melihat dari beberapa sudut pandang perempuan, merdeka mengisahkan tentang bagaimana perempuan dapat berperan aktif dan tak terbatas dalam perannya.
ADVERTISEMENT
Milenial zamannya, berarti harus maju pula pandangan perempuan mengenai perannya. Seperti peran dalam bekerja dan mandiri kehidupannya. Banyak sekali perempuan-perempuan masa kini yang menjadi pemeran ganda dalam kehidupan. Dengan menjadikan pekerjaan dan perannya di rumah sebagai acuan untuk merdeka bagi dirinya sendiri.
Pandangan saya sendiri melihat perempuan merdeka di masa kini, tampaknya sedikit mengalami penyimpangan. Contohnya penyimpangan dalam meraih kemerdekaan untuk bebas. Seperti kebebasan dalam merealisasikan haknya untuk bebas bersuara. Kadang hal sederhana seperti inilah yang membuat perempuan merasa terhambat dalam memerdekakan dirinya.
Berdasarkan dari data yang saya ambil melalui Kemenko PMK disebutkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat meningkatkan peran perempuan dalam upaya bekerja. Menurut statistik dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) tahun 2015, di sektor perikanan, orang bekerja 70% dari waktu produksi perikanan dengan 17 jam kerja per hari.
ADVERTISEMENT
Dari data di atas bentuk perempuan merdeka dalam bidang perekonomian sangatlah luas. Bentuk perekonomian ini membantu perempuan dalam berperan mensejahterakan hidupnya di dunia kerja. Tak lain dalam menyetarakan haknya di dunia yang semakin berkembang ini, sehingga tidak mengalami kemunduran peran ataupun tertinggal.
Adapun data baru yang saya dapat dalam Kemenko PMK yang memperlihatkan perempuan dalam keterlibatan merdeka di bidang lain seperti politik dan pemerintahan. Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla 2014–2019, perempuan diberi hak 30% dari gaji untuk aktivitas politiknya.
Dengan berkecimpungnya perempuan didalam dunia politik membuat perempuan dapat menyuarakan argumen aspirasinya mewakili hak-hak perempuan. Walaupun di dalam bidang politik perempuan tidak mendapatkan wewenang sepenuhnya dalam memutuskan hak tertentu.
ADVERTISEMENT
Menurut prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 di perkirakan hanya sekitar 264,2 juta orang, atau 50,2% di antaranya adalah perempuan, dan 131,5 juta orang. atau 49,8% di antaranya adalah laki-laki. Sebaliknya, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia tercatat mengalami penurunan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99 pada 2018.
Satu hal yang harus diperjelas adalah kenyataan bahwa standar untuk pendidikan perempuan secara konsisten lebih tinggi daripada standar untuk laki-laki. Namun, pegawai TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yang berada pada angka 55%. Artinya dari data ini terlihat bahwa kemerdekaan yang diraih perempuan belum seluruhnya menyeluruh.
Tingkat kesetaraan ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas untuk berada dalam proses pembangunan. Pentingnya peran perempuan untuk merdeka memiliki dampak besar dalam tingkat Indeks Pembangunan Gender (IPG). Selain itu tingkat kesejahteraan dapat ditempuh dengan langkah yang cukup efektif, dengan tujuan untuk kesetaraan gender dan keberlangsungan pemberdayaan dalam segala bidang.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala bentuk merdeka, ada hal yang menjadi faktor perempuan dan kesejahteraan yang sering tidak disadari oleh orang-orang. Faktor sosial yang ada dilingkungan kita menjadikan kita paham betul bentuk perempuan untuk merdeka dimulai dari dasar yang paling sederhana. Faktor sosial menjadi hal utama dalam pembentukan kesejahteraan yang sekarang ini dirasakan oleh perempuan.
Bentuk kesejahteraan di lingkup sosial membawa dampak yang besar untuk perkembangan pemberdayaan perempuan. Selain itu perempuan dan kesejahteraan memang erat betul kaitannya didunia yang sudah milenial ini. Perempuan merdeka merupakan aset penting bagi kesejahteraan hidup mereka.
Menurut saya kesejahteraan merupakan sebuah pilihan untuk seorang perempuan agar dapat berkembang di zaman milenial ini. Seorang perempuan dapat dikatakan merdeka ketika dirinya mampu mengemban tanggung jawab yang sudah diputuskan oleh dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Bagi saya merdeka untuk perempuan bukan suatu tindakan yang dipaksakan atau dituntut untuk memilih suatu pilihan. Ketika seorang perempuan sudah memutuskan untuk merdeka, artinya mereka sudah siap untuk bertanggung jawab terhadap pilihannya itu sendiri. Namun perempuan yang belum memutuskan dirinya untuk merdeka tidak bisa dikatakan sebagai perempuan yang lemah. Mereka hanya terbatas karena tidak adanya akses untuk memulai menjadi perempuan yang merdeka.
Perempuan merdeka dapat dirasakan tidak hanya dari satu sisi kesejahteraan dan bidang ketenagakerjaan saja. Melainkan bentuk merdeka dapat dirasakan dari sudut pandang lain, yang tidak memfokuskan pada satu sudut pandang tertentu saja.