Teknik Pengulangan dalam Teater dan Penjelasannya

Ilustrasi Teknik Pengulangan dalam Teater. Sumber: Pexels/cottonbro studio

Teknik pengulangan dalam teater menjadi salah satu teknik dasar dalam pemeranan yang penting untuk diketahui. Sebelum tampil dalam sebuah pertunjukan, para pemeran harus berlatih agar penampilan mereka maksimal.

Keahlian dalam memerankan sesuatu, tentu saja membutuhkan berkali-kali latihan sampai menemukan teknik yang pas. Hingga saat ini minat untuk menjadi pemain dalam seni teater kian bertambah.

Teknik Pengulangan dalam Teater

Ilustrasi Teknik Pengulangan dalam Teater. Sumber: Pexels/Matin Ziya

Menurut buku Teknik Pemeranan 1, Eka Santosa, S.Sn (2013:85), teknik pengulangan merupakan proses yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh pemeran pemula sebagai suatu teknik pelatihan.

Jadi teknik pengulangan dalam teater melakukan pembiasaan gerak dan pengucapan kalimat-kalimat dialog. Namun tidak hanya itu, dalam teknik ini juga dilakukan pengulangan dalam membangun sebuah peran yang akan dilakonkan dalam teater nantinya.

Pentingnya teknik pengulangan ini, sehingga harus dilakukan oleh para pemula demi kemajuan pemeranan. Menurut Meisner (1987:58), pengulangan melalui latihan adegan senantiasa dilakukan untuk menghidupkan karakter peran dalam diri pemeran secara alami.

Ketika telah berlatih teknik pengulangan secara terus-menerus, maka pada saatnya tampil, setiap adegan dan dialog yang muncul mengalir secara otomatis, seolah-olah alami begitu saja mengikuti intuisi dari sang pemeran.

Teknik Lain dalam Teater

Ilustrasi Teknik Pengulangan dalam Teater. Sumber: Pexels/Arian Fdez

Seperti yang diketahui, ada teknik lain juga yang mendukung dalam teater. Adapun berikut ini beberapa teknik teater dan penjelasannya yang menarik untuk disimak.

Baca Juga: Pengertian Teater Tradisional beserta Ciri dan Jenisnya

Teknik pengulangan dalam teater merupakan salah satu teknik yang menjadi dasar untuk kemajuan para pemeran pemula. Dengan berlatih dengan teknik-teknik yang tak kalah pentingnya, maka akan menghasilkan pertunjukan teater yang sukses. (DVA)