Salamander Berkembang Biak dengan Cara Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi salamander berkembang biak dengan cara. Sumber: unsplash.com/ Etienne Assenheimer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salamander berkembang biak dengan cara. Sumber: unsplash.com/ Etienne Assenheimer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salamander merupakan hewan yang habitatnya di air dan daratan. Hewan tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan kadal dan berekor panjang. Adapun salamander berkembang biak dengan cara ovovivipar.
ADVERTISEMENT
Cara perkembangbiakannya tergolong unik karena salamander memiliki telur tetapi telur tersebut menetas di dalam tubuhnya. Sehingga saat anak-anaknya lahir akan tampak seperti dilahirkan.

Cara Salamander Berkembang Biak

Ilustrasi salamander berkembang biak dengan cara. Sumber: unsplash.com/ Kevin Grieve
Salamander berkembang biak dengan cara fertilisasi internal dan secara ovovivipar. Hewan ovovivipar melakukan reproduksi dengan cara bertelur dan melahirkan.
Jadi, salamander bertelur tetapi telurnya akan menetas di dalam tubuh induknya. Setelah itu, keturunanya akan dilahirkan setelah proses penetasan terjadi.
Menurut buku Klasifikasi 7 Kingdom dan Klasifikasi Virus oleh Afif Eka Rahma Setiyanto, dkk. (2022:151), salamander adalah hewan dari ordo caudata yang disebut juga sebagai amfibi berekor.
Dikatakan amfibi karena memang salamander mampu hidup di daratan dan di perairan. Dari segi morfologinya, amfibi ini memiliki kaki belakang dan kaki depan seperti cicak. Dengan ekor panjang dam kulit tebal seperti komodo.
ADVERTISEMENT
Makanannya adalah hewan lunak seperti moluska, serangga hingga cacing yang ada di perairan maupun di tanah. Salamander memperoleh makanannya dengan berburu.
Untuk habitatnya ada di kawasan Amerika Selatan dan Amerika Utara serta jumlahnya tidak terlalu banyak di Indonesia. Tempat hidupnya berada di daerah yang lembap.
Salamander menyukai lingkungan seperti di aliran sungai, di bawah batu maupun batang kayu lapuk yang memiliki kandungan air tinggi sebagai tempat tinggalnya.
Saat kawin, salamander melakukannya secara internal. Hewan jantan dan betina melakukan kegiatan seksual hingga terbentuklah telur di dalam tubuh hewan betina saat sel kelamin jantan dan betina berhasil menyatu.
Ketika telah mencapai masanya untuk menetas, salamander yang masih bayi akan keluar dari cangkang telur. Kemudian, dilahirkan dari tubuh induk betinanya ke perairan.
ADVERTISEMENT
Anak-anaknya kemudian akan tinggal di perairan untuk beberapa saat. Setelah dewasa, baru akan bisa seutuhnya menjadi amfibi.
Salamander berkembang biak dengan cara ovovivipar atau bertelur dan beranak. Prosesnya agak berbeda dengan hewan amfibi lainnya karena fertilisasinya terjadi secara internal. (IMA)