Proses Terjadinya Aurora Borealis yang Sering Ada di Kutub Bumi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 16:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Terjadinya Aurora Borealis. Sumber: unsplash.com/ Lightscape
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Terjadinya Aurora Borealis. Sumber: unsplash.com/ Lightscape
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aurora merupakan fenomena alam yang hanya terjadi di kutub utara dan selatan bumi. Langit seolah berpendar dengan cahaya hijau dan biru saat malam. Adapun proses terjadinya aurora borealis memiliki tahapan tertentu.
ADVERTISEMENT
Aurora borealis merupakan aurora yang terlihat di kutub utara bumi. Sedangkan jika terlihat di kutub selatan bumi, namanya akan berbeda lagi. Namun, proses pembentukannya sama karena melibatkan partikel gas dan listrik di atmosfer.

Proses Terjadinya Aurora Borealis

Ilustrasi Proses Terjadinya Aurora Borealis. Sumber: unsplash.com/ Sami Matias
Menurut buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika), Djoko Arisworo (hal. 225), tempat yang dekat dengan kutub magnet bumi sangat rentan menjadi tempat terjadinya fenomena alam aurora.
Aurora memiliki kilauan cahaya yang indah akibat dari pengaruh magnet bumi. Seperti tirai cahaya dengan gelombang yang ada di bagian utara bumi, dan inilah yang dinamakan aurora borealis.
Sedangkan aurora yang muncul di kutub selatan dinamakan aurora australis. Fenomena alam ini tidak terjadi setiap hari di kutub bumi. Dalam satu tahun, bisa terjadi dua kali aurora.
ADVERTISEMENT
Penampakan aurora di angkasa begitu luas dan membentang ribuan kilometer. Tingginya pun mencapai ribuan kilometer, tetapi ketebalannya tidak lebih dari 1 km.
Untuk proses terjadinya aurora borealis diawali dari lepasnya elektron-elektron yang dari matahari. Ada juga partikel gas dan listrik yang saling berinteraksi. Kemudian kumpulan elektron, gas, dan energi listrik itu terperangkap oleh medan magnet bumi.
Elektron yang terperangkap ini akan memancarkan cahaya karena adanya tumbukan elektron di lapisan atmosfer, tepatnya di bagian magnetosfer. Maka akan muncul pancaran cahaya hijau, pink, dan merah.
Setiap cahaya ini dipancarkan oleh atom dari senyawa yang berbeda. Warna hijau dan merah berasal dari pancaran atom-atom oksigen, sedangkan cahaya pink serta ungu dipancarkan oleh atom-atom nitrogen.
ADVERTISEMENT
Aurora tidak akan terlihat di belahan bumi lain selain di area kutub utara maupun selatan bumi. Hal ini dikarenakan magnet bumi yang paling kuat berada di bagian kutubnya. Sehingga elektron dari matahari yang terperangkap di atmosfer, berkumpul di kutub.
Demikian proses terjadinya aurora borealis yang kerap terjadi di bagian kutub utara bumi. (IMA)