Proses Pembuatan Sosis dengan Bioteknologi Konvensional

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
19 Januari 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah sosis termasuk produk bioteknologi. Sumber foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah sosis termasuk produk bioteknologi. Sumber foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah sosis termasuk produk bioteknologi? Pertanyaan itu kerap membingungkan banyak orang. Sosis merupakan salah satu produk fermentasi yang berasal dari hasil kerja bakteri.
ADVERTISEMENT
Sosis adalah salah satu jenis makanan yang secara umum dibagi menjadi 5. Jenis sosis tersebut dikelompokkan berdasarkan proses pengolahannya.

Apakah Sosis Termasuk Produk Bioteknologi?

Ilustrasi Apakah sosis termasuk produk bioteknologi. Sumber foto: Pixabay.com
Bioteknologi adalah ilmu terapan yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa dengan memanfaatkan makhluk hidup. Sosis termasuk jenis barang berupa makanan yang diproduksi dengan bioteknologi konvensional.
Bioteknologi konvensional adalah jenis bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.
Dikutip dari Buku Ajar Industri Pengolahan Daging, Djalal Rosyidi dkk (2021: 53), sosis adalah salah satu bentuk makanan olahan tertua pada tahun 1500 SM di Tiongkok kuno. Bahan baku makanan olahan tersebut berasal dari daging.
ADVERTISEMENT
Bahan non daging yang dibutuhkan dalam olahan sosis adalah air, garam, nitrit, gula, askorbat dan fosfat. Beberapa tahapan atau proses pembuatan sosis dengan bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut.

1. Persiapan

Proses pertama yaitu tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan daging yang berkualitas kemudian dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
Daging tersebut kemudian dicincang agar menjadi lebih halus. Tahap ini harus dilakukan dengan proses penanganan yang tepat agar daging tidak mengalami kontaminasi silang.

2. Chilling atau Freezing

Tahap selanjutnya adalah chilling atau semacam pengawetan. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam pangan dengan cara penurunan suhu.
Pengawetan dengan suhu rendah terbagi menjadi dua macam yaitu pendinginan cara chilling dan deep-freezing (pembekuan pada suhu sangat rendah).
ADVERTISEMENT

3. Pemberian Bumbu dan Pencampuran

Selanjutnya adalah tahap pemberian bumbu dan pencampuran. Jenis-jenis bumbu yang digunakan dalam pembuatan sosis adalah lada, pala, bawang putih, garam dan gula.
Variasi dan takaran jumlah bumbu yang digunakan tergantung selera, daerah, dan aroma yang dikehendaki.

4. Filling atau Pengisian

Tahap pengisian adalah proses yang harus dilakukan setelah pemberian bumbu. Pengisian adonan sosis ke dalam selongsong tergantung pada tipe sosis, ukuran kemudahan proses, penyimpanan serta permintaan konsumen.
Masukan adonan ini ke dalam casing menggunakan alat khusus (disebut stuffer). Hal ini bertujuan untuk membentuk dan mempertahankan kestabilan sosis.

5. Fermentasi

Berikutnya adalah tahap proses fermentasi. Tahapan ini merupakan proses peningkatan suhu sosis yang memungkinkan bakteri alami tumbuh dan bereaksi dengan daging. Setelah itu, dapat dilakukan pengasapan, kemudian pengeringan dan penyimpanan.
ADVERTISEMENT
Apakah sosis termasuk produk bioteknologi? Benar, sosis adalah jenis makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi. Proses tersebut merupakan terapan dari suatu ilmu yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai makhluk hidup untuk memproduksi barang. (MAE)