Proses Pembuatan Antibodi Monoklonal dan Manfaatnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
5 Maret 2024 17:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar pembuatan antibodi monoklonal. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar pembuatan antibodi monoklonal. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Antibodi monoklonal merupakan produk hasil bioteknologi pada bidang pengobatan dan kesehatan. Teknik pembuatan antibodi monoklonal ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 yang bertujuan untuk menghasilkan antibodi untuk manusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi oleh Rikky Firmansyah, dkk (2007:188), antibodi monoklonal adalah antibodi yang didapatkan dari kultur sel. Sel tersebut adalah satu sel yang sama dan spesifik pada satu antigen.

Bagaimana Proses Pembuatan Antibodi Monoklonal?

Ilustrasi pembuatan antibodi monoklonal. Sumber: pexels.com
Tubuh manusia dapat terkena penyakit yang berasal dari virus, jamur, bakteri, dan zat-zat lainnya. Secara alami, manusia mampu membuat antigennya sendiri. Akan tetapi, agar sistem kekebalan tubuh aktif, tubuh harus sudah pernah diserang kuman tersebut.
Jika tubuh tak mampu bertahan, maka akibatnya bisa fatal. Maka untuk memicu kekebalan tubuh diperlukan antibodi monoklonal ini. Adapun berikut proses dari pembuatan antibodi monoklonal yang bermanfaat untuk manusia.

1. Imunisasi Hewan dan Pengumpulan Sel Limfosit

Pertama-tama, perlu disiapkan objek hewan yang akan diambil sel limfosit. Sebelum pengambilan tersebut, hewan perlu diimunisasi. Setelah itu barulah dapat diambil sel limfosit B dari hewan tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Hibridisasi dan Kloning

Sel limfosit B yang telah diambil dari hewan selanjutnya dihibridisasikan dengan sel mieloma dengan proses hibridisasi. Sel hibrida yang dihasilkan akan berkembang menjadi sel hibridoma yang bisa menghasilkan antibodi yang serupa dengan sel limfosit B.

3. Pembuatan Antibodi Monoklonal

Sel hibridoma yang telah terbentuk dalam jumlah yang banyak dapat dibentuk menjadi antibodi yang diinginkan. Selanjutnya, dilakukanlah proses purifikasi antibodi yang dilakukan dengan cara memisahkannya dari medium kultur hibridoma.
Berikutnya, antibodi perlu dimurnikan untuk menghilangkan kontaminan. Proses pemurnian ini juga akan menciptakan produk antibodi yang homogen.
Pembuatan antibodi ini dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan untuk memperoleh manfaat. Adapun berikut di bawah ini peran dari antibodi monoklonal bagi manusia.
Antibodi monoklonal dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi hormon kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG). hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta saat kehamilan dan bisa diukur dengan darah maupun urine.
ADVERTISEMENT
Para penderita kanker payudara dapat melakukan terapi dengan bantuan antibodi ini. Cara kerjanya adalah dengan mengikat sel kanker, membantu menghancurkan, serta merangsang penghancuran dari sel kanker tersebut.
Antibodi monoklonal adalah salah satu antibodi yang ampuh dalam mengatasi racun dalam tubuh. Setelah tubuh berkaitan dengan antibodi ini, maka efek dari racun akan terhalangi.
Demikianlah penjelasan tentang proses pembuatan antibodi monoklonal beserta manfaatnya tersebut. Dengan demikian, diketahui bahwa hewan dapat menghasilkan antibodi yang mampu membantu manusia menghalau penyakit. (SLM)