Pembuatan Patung dengan Cara Mengurangi Bagian-Bagian Bahan yang Tidak Perlu

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
15 September 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah - Sumber: pixabay.com/royburi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah - Sumber: pixabay.com/royburi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah salah satu teknik yang sering digunakan. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan efek tiga dimensi pada patung, agar lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Ada banyak teknik yang umum dipakai saat membuat karya patung. Setiap teknik memiliki gaya, konsep, dan cirinya masing-masing. Tujuannya sama, yaitu menghasilkan karya yang indah dan terlihat hidup.

Pembuatan Patung dengan Cara Mengurangi Bagian-Bagian Bahan yang Tidak Perlu adalah Butsir

Ilustrasi pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah - Sumber: pixabay.com/octavy
Teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah butsir. Teknik ini melibatkan penggunaan berbagai alat, seperti pahat, butsir, dan peralatan tangan lainnya untuk menghilangkan materi dari bahan yang digunakan.
Materi yang biasanya dipakai adalah tanah liat, kayu, batu, atau bahan lainnya. Bahan yang paling sering digunakan adalah tanah liat karena lebih mudah membentuknya. Beberapa bagian dari bahan akan dikurangi, sehingga dapat menghasilkan bentuk yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Proses butsir patung dimulai dengan pemilihan bahan yang sesuai dengan konsep artistik yang akan diwujudkan. Kemudian, seniman patung menggunakan alat-alat tajam dan teknik yang tepat untuk mengukir atau memahat bahan tersebut dengan cermat.
Berdasarkan buku Patung, Teguh Purwantari, (2023), teknik butsir memerlukan keterampilan yang tinggi dan pemahaman mendalam. Khususnya tentang anatomi, proporsi, dan ekspresi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Teknik-Teknik Pembuatan Patung Lainnya

Ilustrasi pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah - Sumber: pixabay.com/falco
Ada beberapa teknik lain yang juga biasa digunakan oleh para seniman patung, yaitu

1. Pengecoran (Casting)

Dalam teknik ini, seniman membuat cetakan dari model asli patung (biasanya terbuat dari bahan, seperti tanah liat, lilin, atau plastisin). Cetakan tersebut diisi dengan bahan seperti logam cair (misalnya, perunggu) atau resin untuk menciptakan salinan patung yang akurat.
ADVERTISEMENT

2. Pengukiran (Modeling)

Teknik ini melibatkan pembentukan bahan lunak, seperti tanah liat atau plastisin. Bahan tersebut dibentuk menggunakan tangan atau alat yang sesuai. Seniman menggunakan teknik ini untuk menciptakan patung dengan detail yang halus dan ekspresi yang mendalam.

3. Sculpture Assemblage

Dalam teknik ini, seniman mengumpulkan atau menyatukan berbagai bahan atau objek yang berbeda untuk membentuk patung. Bisa menggunakan logam, kayu, kaca, atau bahan daur ulang, Teknik ini sering digunakan dalam seni kontemporer.

4. Penggilingan (Grinding)

Teknik ini dilakukan dengan pemotongan atau penggilingan bahan, seperti logam atau batu menggunakan alat khusus. Biasanya, diterapkan untuk menciptakan bentuk-bentuk geometris atau untuk memberikan tekstur dan detail pada patung.

5. Pembuatan Patung dari Bahan Bekas (Upcycling)

Beberapa seniman menggunakan bahan bekas atau barang-barang daur ulang untuk menciptakan patung. Mereka mengubah bahan-bahan yang sudah tidak terpakai menjadi karya seni yang unik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bagian-bagian bahan yang tidak perlu adalah butsir. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kuno dan tetap menjadi bagian penting dari seni patung kontemporer hingga saat ini. (DNR)