Mengenal Bagian Terluar Matahari yang Terlihat Selama Gerhana Matahari

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 14:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagian Terluar Matahari yang Terlihat Selama Gerhana Matahari adalah. Sumber: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagian Terluar Matahari yang Terlihat Selama Gerhana Matahari adalah. Sumber: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagian terluar matahari yang terlihat selama gerhana matahari adalah korona. Saat kondisi biasa, korona tidak akan terlihat karena tertutup terangnya sinar matahari. Butuh alat khusus untuk melihatnya.
ADVERTISEMENT
Bentuknya seperti mahkota mengelilingi matahari dengan warna keabu-abuan. Materi ini dipelajari ketika belajar tentang mengenal bagian-bagian matahari sebagai pusat tata surya.

Bagian Terluar Matahari yang Terlihat Selama Gerhana Matahari

Ilustrasi Bagian Terluar Matahari yang Terlihat Selama Gerhana Matahari adalah. Sumber: Pexels/Drew Rae
Matahari memiliki penampakan berbeda ketika terjadi gerhana. Gerhana matahari adalah kondisi saat terjadinya posisi Bulan tepat berada di antara bumi dan matahari sehingga bayangan bulan jatuh ke sebagian permukaan Bumi.
Bagian terluar matahari yang terlihat selama gerhana matahari adalah korona yakni lapisan yang tampak dari bumi. Menurut buku Rangkuman Fisika SMP, Kinkin Suartini, M.Pd. (2010), korona merupakan lapisan gas tipis dan terlihat seperti mahkota dengan suhu mencapai 2.000.273 derajat celcius.
Nama korona berasal dari bahasa Latin yakni 'Corona' yang artinya mahkota. Bentuknya dapat berubah karena terpengaruh medan magnet matahari.
ADVERTISEMENT
Mengapa suhu korona sangat tinggi? Penyebabnya adalah massa jenis korona lebih kecil dibandingkan dengan fotosfer. Jadi karena hukum kedua termodinamika, panas tidak dapat mengalir dari fotosfer ke korona untuk menaikan suhu korona.
Bagian korona yang panas dan padat atau wilayah aktif berada di atas wilayah medan magnet kuat, bintik matahari, dan sisanya.
Penemu korona adalah seorang astronom Perancis-Italia, Giacomo F. Maraldi tahun 1724. Ia mengatakan dirinya melihat aura matahari pada saat gerhana.
Cahaya korona paling redup di antara bagian matahari yang lainnya. Namun suhu korona paling panas, dan masih menjadi bahan penelitian hingga saat ini.
Molekul dan gas penyusunnya sangat jarang sehingga kandungan energi per sentimeter kubik jauh lebih rendah dibandingkan dengan wilayah interior Matahari.
ADVERTISEMENT
Korona tidak terlihat ketika keadaan biasa karena cahayanya lebih redup hanya setengah kecerahan bulan, oleh sebab itu tidak dapat menyaksikannya dengan mata telanjang.
Bagian terluar matahari yang terlihat selama gerhana matahari adalah korona. Suhu korona sangat panas tetapi saat keadaan biasa, cahayanya tertutup oleh cahaya terang matahari, sehingga hanya bisa tampak ketika saat gerhana saja. (DVA)