Mengapa Sampah Plastik dapat Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Tanah?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2024 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang mendesak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu yang mengkhawatirkan adalah sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena kandungan partikel plastik sulit terurai.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pirolisis Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Cair, I Dewe Ketut Anom (2023:12), Indonesia menjadi negara nomor dua penyumbang sampah plastik dunia yang mengotori seluruh samudra. Sampah plastik yang tidak terpungut oleh pemulung, maka penanganannya tidak bisa dilakukan dengan metode khusus, seperti landfill atau open dump.

Sampah Plastik dapat Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Tanah karena Beberapa Faktor

Ilustrasi sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena. Sumber: www.unsplash.com
Dalam beberapa dekade terakhir, konsumsi plastik telah meningkat secara signifikan. Namun, pengelolaan limbah plastik yang efektif masih menjadi tantangan besar.
Sampah plastik tidak hanya menyebabkan pencemaran air dan udara, tetapi juga dapat berkontribusi pada pencemaran tanah yang serius. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena beberapa faktor di bawah ini. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Ketidakmampuan Plastik untuk Terurai dengan Cepat

Sampah plastik memiliki karakteristik yang membuatnya sulit untuk terurai secara alami. Plastik adalah bahan sintetis yang dibuat dari polimer, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Sebagian besar plastik yang dibuang akan tetap ada di lingkungan selama ratusan bahkan ribuan tahun sebelum benar-benar terurai. Ketika sampah plastik menumpuk di tanah, maka dapat mengganggu ekosistem tanah dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.

2. Pelepasan Zat Berbahaya

Selain ketidakmampuan untuk terurai, plastik juga dapat melepaskan zat berbahaya ke dalam tanah seiring berjalannya waktu.
Ketika plastik terpapar sinar matahari dan elemen-elemen lingkungan lainnya, proses degradasi fisik dapat menyebabkan pelepasan bahan kimia berbahaya, seperti ftalat, bisphenol A (BPA), dan polychlorinated biphenyls (PCBs) ke dalam tanah. Zat-zat berbahaya ini dapat mencemari tanah dan merusak keseimbangan ekosistem.
ADVERTISEMENT

Dampak yang Ditimbulkan Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena. Sumber: www.unsplash.com
Tentu saja ada dampak lain yang ditimbulkan dari sampah plastik, berikut penjelasannya.

1. Terjadi Penyumbatan Saluran Air dan Drainase

Sampah plastik yang terbuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan sistem drainase di lingkungan perkotaan maupun pedesaan.
Ketika hujan turun, sampah plastik yang menumpuk di tanah dapat menyebabkan genangan air dan banjir. Selain itu, plastik yang terperangkap di saluran air juga dapat menghambat aliran air, meningkatkan risiko banjir, dan mengganggu fungsi ekosistem air.

2. Dapat Mengurangi Kesuburan Tanah

Pencemaran tanah oleh sampah plastik juga dapat mengurangi kesuburan tanah. Plastik yang membusuk di tanah dapat menghambat sirkulasi udara dan air, serta menghambat pertumbuhan tanaman akibat zat-zat berbahaya yang dilepaskan oleh plastik.
ADVERTISEMENT
Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena material plastik yang terdiri dari polimer, yaitu rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Material inilah yang dapat meningkatkan pencemaran pada tanah.
Oleh karena itu, langkah-langkah besar perlu diambil untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan sistem daur ulang, dan memperbaiki pengelolaan limbah plastik secara menyeluruh untuk melindungi tanah dan lingkungan hidup secara keseluruhan. (VAN)