Kalender Masehi Dibuat Berdasarkan Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
30 April 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kalender Masehi Dibuat Berdasarkan. Sumber: unsplash.com/ Estee Janssen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kalender Masehi Dibuat Berdasarkan. Sumber: unsplash.com/ Estee Janssen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem tanggal dibuat dalam bentuk kalender. Jenis kalendernya pun beragam, ada kalender Islam dan kalender gregorian atau masehi. Kalender masehi dibuat berdasarkan sistem perputaran waktu bumi dalam mengelilingi matahari.
ADVERTISEMENT
Dalam satu tahun di kalender masehi terdapat 365 hari yang dibagi-bagi ke dalam 12 bulan. Setiap bulan ada 30 dan 31 hari secara bergantian, khusus untuk bulan kedua hanya 28 sampai 29 hari.

Kalender Masehi Dibuat Berdasarkan Apa? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Kalender Masehi Dibuat Berdasarkan. Sumber: unsplash.com/ Eric Rothermel
Mengutip dari buku Dunia IPA, Drs. H. Panut, dkk. (hal. 134), kalender masehi dibuat berdasarkan revolusi bumi. Dulu, kalender masehi disebut juga sebagai kalender gregorian yang diterapkan di Eropa.
Tanggal 1 Januari 1622 ditetapkan sebagai permulaan tahun masehi. Bulan dalam kalender masehi dibagi menjadi 12, yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.
Pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, Desember terdiri dari 31 hari. Untuk April, Juni, September, November terdiri atas 30 hari. Sedangkan Februari umumnya terdiri dari 28 hari kecuali pada tahun kabisat yang diatur menjadi 29 hari.
ADVERTISEMENT
Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 400. Contohnya tahun 2000 yang bulan Februarinya dituliskan sebanyak 29 hari.
Penanggalan tersebut didasarkan dari lamanya waktu bumi dalam mengitari matahari sekali putaran. Setiap bumi selesai mengelilingi matahari, tahun akan berganti.
Sedangkan waktu pergantian hari ditentukan oleh rotasi bumi atau waktu ketika bumi mengitari porosnya sendiri dalam satu kali putaran. Dalam satu hari ditetapkan selama 24 jam.
Kini, sistem pengaturan waktu tahunan di seluruh dunia secara resmi menggunakan kalender masehi. Sehingga penentuan tahun akan seragam di seluruh penjuru bumi. Perbedaannya hanya terletak pada zona waktunya saja.
Misalnya di Eropa pukul 6 pagi, dan di Indonesia pukul 12 siang. Tetapi tahun yang berlaku pada saat yang sama adalah tahun 2024 karena memakai sistem penanggalan yang sama, yakni kalender masehi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, kalender masehi dibuat berdasarkan masa revolusi bumi yang terjadi dalam kurun waktu 365 hari. Waktu tersebut akan dijadikan sebagai jumlah hari dalam satu tahun di bumi. (IMA)