Cara Berkembang Biak Nyamuk dan Jenis-jenisnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
4 April 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nyamuk berkembang biak dengan cara. Sumber: Pixabay/buchse12
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk berkembang biak dengan cara. Sumber: Pixabay/buchse12
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nyamuk berkembang biak dengan cara metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva, pupa, dan yang terakhir yaitu nyamuk dewasa. Sehingga bisa dikatakan nyamuk merupakan hewan ovipar yaitu hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.
ADVERTISEMENT
Nyamuk merupakan serangga yang dapat menggigit manusia untuk memakan darah manusia. Umumnya nyamuk tinggal di tempat berair, seperti selokan, kolam, atau tempat sampah. Nyamuk akan bertelur di tempat-tempat tersebut menjadikan koloni nyamuk yang banyak.

Nyamuk Berkembang Biak dengan Cara Apa?

Ilustrasi nyamuk berkembang biak dengan cara. Sumber: Pixabay/Emphyrio
Nyamuk adalah serangga terbang yang umum ditemui di belahan dunia dengan siklus hidupnya sebagian besar berlangsung di air. Dalam daur hidup nyamuk, dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 8-10 hari.
Dalam buku Alat Peraga IPA Inovatif oleh Kintan Limiansih, dkk. (2023:33-35) nyamuk berkembang biak dengan cara metamorfosis yang awalnya bertelur, kemudian telur nyamuk menetas menjadi larva, larva berubah menjadi pupa, hingga akhirnya pupa berkembang menjadi nyamuk. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Telur Nyamuk

Telur nyamuk dihasilkan setelah proses perkawinan antara nyamuk dewasa jantan dan betina. Telur yang dihasilkan oleh nyamuk betina dalam satu kali pembuahan bisa mencapai 100-300 butir. Ukuran telur nyamuk sangat kecil.

2. Larva

Telur nyamuk membutuhkan waktu 2 hari untuk menetas. Kemudian munculah larva yang dikenal dengan sebutan jentik-jentik. Penetasan ini hanya bisa terjadi jika ada air yang menutupi telurnya. Larva nyamuk tumbuh dengan memakan mikroba air yang dapat ditelan.
Meski hidup di air, diketahui larva nyamuk tidak memiliki insang. Larva ini bernapas dengan cara menyerap oksigen secara langsung dari air. Larva nyamuk hanya hidup selama 3 atau 4 hari sebelum masuk ke fase pupa.

3. Pupa

Sebelum dewasa nyamuk melewati fase pupa. Tahap ini sering disebut sebagai fase istirahat di mana nyamuk sama sekali tidak makan maupun minum. Pada saat pupa bagian-bagian tubuh nyamuk akan tumbuh seperti kaki, dada, perut, sayap, mata, antena, dan belalai.
ADVERTISEMENT

4. Nyamuk

Dalam kondisi air yang ideal, nyamuk dewasa akan keluar dari kepompong dalam waktu 1 hingga 4 hari ketika semua organ tubuh telah matang. Pada tahap terakhir ini seluruh organ tubuh nyamuk akan terbentuk dengan sempurna.
Pada tahap ini, nyamuk dewasa akan mengerikan tubuhnya di permukaan air sebentar untuk kemudian terbang. Umumnya, nyamuk jantan akan keluar terlebih dahulu dari pupa. Kemudian nyamuk betina akan menyusul di belakangnya.

Jenis-jenis Nyamuk

Ilustrasi nyamuk berkembang biak dengan cara. Sumber: Pixabay/FotoshopTofs
Keberadaan nyamuk dapat ditemukan di mana-mana. Terdapat lebih dari 3.000 spesies nyamuk yang tersebar dengan karakteristiknya masing-masing. Berikut ini jenis-jenis nyamuk yang paling umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Aedes

Nyamuk Aedes biasanya berkembang biak di daerah tropis karena nyamuk jenis ini hanya bisa bertelur di cuaca yang hangat. Karakteristik utama dari nyamuk Aedes adalah tubuhnya yang berbintik-bintik putih.
ADVERTISEMENT
Nyamuk ini dapat menularkan berbagai macam penyakit. Jenis spesies yang sering diketahui adalah Aedes aepypti, penyebab sakit demam berdarah.

2. Culex

Culex atau yang dikenal sebagai nyamuk rumahan adalah jenis yang bisa berkembang biak di air kotor. Nyamuk ini umumnya keluar saat malam hari dan lebih sering menggigit unggas.
Saat menggigit manusia, Culex bisa menularkan penyakit west nile dengan gejalanya adalah demam, pusing, muntah, diare, hingga ruam. Namun penyakit ini tidak berbahaya dan menular.

3. Culiseta

Culiseta adalah salah satu genus nyamuk yang biasa tinggal di iklim yang dingin seperti Australia, dataran Nearktik, dan Palearktik. Nyamuk ini memiliki karakteristik yang mirip dengan Culex, yaitu tubuhnya ramping.
Pada umumnya, Culiseta menyerang hewan vertebrata seperti burung, hewan ternak, tikus, dan reptil. Jenis nyamuk ini biasa menyebabkan infeksi pada hewan yang digigitnya.
ADVERTISEMENT

4. Anopheles

Anopheles sering dikenal sebagai nyamuk rawa yang hanya bisa bertelur di air yang bersih seperti rawa, sawah, kolam, hingga bak di kamar mandi. Nyamuk Anopheles memiliki tubuh yang pucat dengan sayap berwarna gelap.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa nyamuk berkembang biak dengan cara metamorfosis sempurna melalui 4 tahap yaitu mulai dari telur hingga nyamuk dewasa. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasam pembaca. (MRZ)