Cara Adaptasi Walang Sangit untuk Melindungi Diri

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
1 Mei 2024 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk cara adaptasi walang sangit. Sumber: pexels.com/Ashutosh Sonwani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk cara adaptasi walang sangit. Sumber: pexels.com/Ashutosh Sonwani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adaptasi adalah proses penyesuaian diri makhluk hidup pada lingkungannya dalam bentuk perubahan perilaku. Cara adaptasi makhluk hidup yang unik dilakukan oleh walang sangit dengan cara mengeluarkan bau busuk. Cara tersebut dilakukan untuk melindungi diri dari ancaman musuh.
ADVERTISEMENT
Selain walang sangit, ada banyak makhluk hidup yang melakukan adaptasi diri di lingkungannya. Contohnya adalah bunglon yang melakukan mimikri atau mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungan sekitarnya.

Cara Adaptasi Walang Sangit

Ilustrasi untuk cara adaptasi walang sangit. Sumber: pexels.com/Pixabay
Walang sangit adalah satu hama yang menyerang padi. Keberadaannya diketahui dengan adanya bau busuk yang sangat mudah tercium. Bau yang busuk itu adalah cara adaptasi walang sangit untuk melindungi diri dari musuh. Menurut situs ditsmp.kemdikbud.go.id, bau busuk itu menjadi senjata walang sangit untuk mengusir musuh agar mempertahankan hidupnya.
Menurut buku Hama dan Penyakit Tanaman oleh Ir. Pracaya (2008: 60), walang sangit termasuk dalam family Alydidae. Walang sangit dewasa berwarna cokelat dengan bentuk langsing. Serangga ini mempunyai kaki dan sungut (antena) yang panjang.
ADVERTISEMENT
Walang sangit dewasa pandai terbang dan seringkali beterbangan di atas atau di samping orang yang berjalan di sawah atau di kebun yang banyak dihuni. Sementara itu, walang sangit muda berwarna hijau dan tidak beterbangan seperti walang sangit dewasa serta sukar dilihat karena menyerupai warna padi.
Walang sangit memiliki telur berbentuk bulat dan pipih serta berwarna cokelat. Telur-telur itu diletakkan berbaris. Dalam satu atau dua baris terdapat 12-16 butir telur.
Walang sangit biasanya bertelur pada sore hari atau pada waktu senja. Telur biasanya diletakkan pada permukaan daun di dekat malai (perbungaan yang bercabang banyak) yang akan muncul. Tujuannya agar pada saat menetas, nimfa dapat segera mengisap malai yang masih masa susuk.
ADVERTISEMENT
Jumlah telur total sebanyak kurang lebih 100 butir. Jarak bertelur kira-kira 2 atau 3 hari. Telur menetas kurang lebih dalam satu minggu. Perkembangan dari telur sampai dewasa kurang lebih 25 hari. Umur yang dewasa lebih kurang 21 hari.
Nimfa tidak dapat memakan padi yang telah masak sehingga akan mati kelaparan jika hidup di tempat padi yang butirnya telah tua. Walang sangit dewasa selalu beterbangan mencari malai yang masih matang susu.
Itulah penjelasan mengenai cara adaptasi walang sangit, yaitu dengan mengeluarkan bau busuk. Semoga dapat memberikan wawasan mengenai cara adaptasi makhluk hidup di alam sekitar untuk mempertahankan hidup. (IND)