Apa Bentuk Biofuel yang Paling Populer? Ini Jawabannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
14 Maret 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa bentuk biofuel yang paling populer. Sumber: unsplash.com/EnginAkyurt.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa bentuk biofuel yang paling populer. Sumber: unsplash.com/EnginAkyurt.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa bentuk biofuel yang paling populer, yang disebut juga bahan bakar nabati ini? Biofuel sudah dikembangkan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pertamina juga sudah menambahkan kandungan biofuel ke dalam produk bahan bakar dieselnya.
ADVERTISEMENT
Negara-negara maju melakukan banyak sekali riset untuk mengembangkan biofuel lantaran lebih ramah lingkungan. Biofuel juga membuat manusia lebih bertanggung jawab sejak pengadaan bahannya.

Apa Bentuk Biofuel yang Paling Populer?

Ilustrasi apa bentuk biofuel yang paling populer. Sumber: unsplash.com/JuliaKoblitz.
Dikutip dari Bahan Bakar Nabati, Rizald Max Rompas dan Kawan-kawan (2018:3), biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan maupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tumbuhan dan alga akuatik atau secara tidak langsung dari limbah domestik, industri dan pertanian.
Apa bentuk biofuel yang paling populer? Ada 3 bentuk biofuel yang sekarang sedang terus berkembang, yaitu biodiesel, bioetanol dan biogas. Berikut adalah penjelasan dari ketiga bentuk tersebut.

1. Bioetanol

Bioetanol merupakan biofuel yang paling banyak digunakan di dunia. Bioetanol atau bahan bakar alkohol ini merupakan hasil fermentasi gula dengan menggunakan bahan gandum, jagung, bit, tebu dan molases.
ADVERTISEMENT
Bioetanol juga bisa dibuat dari amilum yang menggunakan bahan kentang dan sisa buah-buahan. Amilum dapat digunakan untuk membuat minuman beralkohol. Brasil menjadi negara yang sukses membuat etanol dari tebu dalam skala industri.
Bioetanol digunakan sebagai bahan tambahan bensin untuk mendapatkan angka oktan yang lebih tinggi agar mesin dapat cepat panas sehingga lebih efisien.

2. Biodiesel

Biodiesel disebut juga Faty Acid Methyl Ester (FAME). Biodiesel terbuat dari kelapa sawit, tanaman jarak, biji bunga matahari dan kacang kedelai.
Pemanfaatan tanaman jarak banyak dianjurkan oleh para peneliti Indonesia. Tanaman jarak memiliki kandungan minyak yang tinggi serta dapat tumbuh di lahan kritis.
Proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati disebut transesterifikasi, yaitu perubahan bentuk dari ester satu ke ester lainnya.
ADVERTISEMENT
Kandungan biodiesel mirip dengan solar yang merupakan bahan bakar mesin diesel. Biodiesel dapat melumasi mesin dengan lebih baik dan dapat mengurangi asap hitam.

3. Biogas

Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik, termasuk kotoran hewan dan limbah biodegradable. Biogas mengandung metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan menghasilkan aliran listrik.
Belakangan biogas dikembangkan oleh negara-negara maju dengan membangun penampungan-penampungan besar seperti kilang.
Jawaban terhadap pertanyaan tentang apa bentuk biofuel yang paling populer di atas memperbesar harapan untuk lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Ketergantungan terhadap apa pun dapat membahayakan kestabilan hidup manusia. (lus)