7 Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
1 Januari 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerasan atau tindakan memaksa atau menekan seseorang untuk mendapatkan sesuatu, bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak contoh pemerasan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pemerasan adalah tindakan menentang norma dan hukum negara. Bahkan perilaku pemerasan itu juga melanggar ketentuan dasar negara, utamanya Pancasila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab“.

Mengenal Pemerasan

Ilustrasi Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: Pexels/Mart Production
Pemerasan adalah salah satu bentuk dari penyimpangan sosial. Terdapat berbagai contoh pemerasan dalam kehidupan sehari-hari yang kerap ditemui. Pemerasan adalah salah satu tindak pidana yang dapat dilakukan baik oleh individu maupun kelompok.
Mengutip buku Kejahatan dan Pengadilan Internasional karya Mangai Natarajan (2019:263) pemerasan adalah memperoleh kekayaan dari orang lain dengan persetujuannya yang dilakukan dengan cara menggunakan ancaman, kekerasan, ketakutan, atau dengan melanggar hak-hak resmi.

Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Contoh Pemerasan dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber: Pexels/Turgay Koca
Contoh pemerasan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak ditemukan dan bahkan dialami oleh beberapa orang. Berikut adalah beberapa contoh pemerasan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diketahui dan diwaspadai.
ADVERTISEMENT

1. Korupsi

Tindak pidana korupsi adalah salah satu bentuk pemerasan. Kasus ini melibatkan pemaksaan seseorang untuk memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, seperti yang terjadi dalam praktik pungutan liar (pungli).
Contohnya, seorang petugas kesehatan bernama Sandi yang menugaskan dirinya untuk vaksinasi COVID-19 di Kecamatan Sungai Penang. Dalam tugasnya, Sandi menginformasikan warga di akhir antrian bahwa alat injeksi habis, dan untuk segera divaksin, warga harus membayar biaya alat injeksi cadangan sebesar Rp 12.000.

2. Pemerasan di Tempat Kerja

Pemerasan di tempat kerja dapat berupa seorang atasan yang memaksa karyawan untuk bekerja lembur tanpa kompensasi tambahan atau meminta imbalan tertentu untuk memberikan promosi atau hak-hak pekerjaan tertentu.

3. Pemerasan Finansial

Contoh dari pemerasan finansial adalah pemberi pinjaman yang memberikan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi dan menggunakan ancaman atau kekerasan untuk memaksa pembayaran.
ADVERTISEMENT

4. Pemerasan di Sosial Media

Dalam dunia maya atau media sosial, pemerasan bisa terjadi ketika seseorang memberikan foto-foto pribadi kepada teman yang dikenal secara daring. Setelah percaya cukup lama, oknum tersebut mengancam akan menyebarluaskan foto dan video tersebut ke publik jika tidak diberikan uang atau tebusan.

5. Pemerasan di Lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah, contoh pemerasan dapat berupa siswa yang memaksa teman sekelasnya memberikan uang atau barang tertentu dengan ancaman atau kekerasan.

6. Pemerasan Dalam Bisnis

Seorang pengusaha yang memaksa mitra bisnis untuk memberikan harga yang lebih rendah atau memberikan kesepakatan yang lebih menguntungkan dengan menggunakan ancaman atau tekanan finansial.

7. Pemerasan di Jalan Raya

Praktik pemerasan yang melibatkan permintaan uang atau barang dari pengemudi atau pejalan kaki dengan ancaman atau intimidasi.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa contoh pemerasan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diperhatikan dan diwaspadai. Penting untuk diingat bahwa pemerasan dalam bentuk apapun, tidak sah dan dapat merugikan individu atau kelompok yang menjadi korban. (BAI)