4 Perbedaan HIV dan aids AIDS yang Perlu Dipahami

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan hiv dan aids - Sumber: pixabay.com/padrinan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan hiv dan aids - Sumber: pixabay.com/padrinan
ADVERTISEMENT
Perbedaan antara HIV dan AIDS perlu dipahami karena keduanya merupakan dua kondisi yang terkait tapi memiliki perbedaan yang signifikan. Mulai dari penularan, gejala, penanganan, hingga dampak HIV dan AIDS pada tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Pemahaman mengenai HIV dan AIDS penting karena dapat membantu mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Termasuk pengobatan yang diperlukan, serta stigmatisasi dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV atau AIDS (ODHA).

Apa Perbedaan HIV dan AIDS dalam Dunia Medis?

Ilustrasi perbedaan hiv dan aids - Sumber: pexels.com/@towfiqu-barbhuiya
Dengan memahami perbedaan HIV dan AIDS, seseorang dapat mengenali risiko penularan HIV dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai. Misalnya, penggunaan kondom saat berhubungan seks atau penggunaan jarum suntik steril.
Berdasarkan buku MENGENAL HIV – AIDS, 2022, berikut adalah empat perbedaan utama antara HIV dan AIDS yang perlu dipahami.

1. Penyebab dan Proses Infeksi

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel-sel T CD4, yang vital dalam melawan infeksi. Menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI.
ADVERTISEMENT
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang terpengaruh infeksi HIV. Stadium AIDS terjadi ketika jumlah sel T CD4 dalam tubuh sangat rendah, membuat tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik.

2. Gejala

HIV bisa jadi tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal infeksi. Tapi beberapa orang juge memiliki peluang mengalami gejala mirip flu yang tidak spesifik, seperti demam, lelah, dan sakit tenggorokan.
AIDS ditandai dengan gejala yang lebih serius dan berat. Contohnya, penurunan berat badan, demam yang persisten, berkeringat di malam hari, diare kronis, batuk yang berlangsung lama, infeksi jamur pada mulut atau vagina, dan pembesaran kelenjar getah bening.

3. Diagnosis dan Pemeriksaan Laboratorium

HIV dapat didiagnosis melalui tes darah atau tes air liur untuk mendeteksi antibodi terhadap virus HIV. Tes ini bisa dilakukan beberapa waktu setelah paparan terhadap virus.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, AIDS dapat didiagnosis ketika seseorang yang terinfeksi HIV memiliki jumlah sel T CD4 kurang dari 200 sel/mm³ darah. Bisa juga saat mereka mengalami infeksi oportunistik yang terkait dengan AIDS.

4. Pengobatan dan Penanganan

Pengobatan HIV bertujuan untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh. Terapi antiretroviral (ART) merupakan pengobatan standar untuk HIV yang efektif dalam mengontrol perkembangan virus dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil.
AIDS tidak memiliki pengobatan yang spesifik, tetapi pengobatan dan pencegahan infeksi oportunistik adalah bagian penting dari penanganan AIDS. ART juga digunakan untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah perkembangan penyakit.
Dengan memahami perbedaan HIV dan AIDS, setiap orang dapat meningkatkan kesadaran tentang risiko penularan. Mereka dapat menerapkan tindakan pencegahan yang sesuai dan mendapatkan pengobatan yang tepat jika terinfeksi HIV atau mengalami gejala AIDS. (DNR)
ADVERTISEMENT