3 Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pertambangan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertambangan. Sumber: pexels.com/Tom Fisk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertambangan. Sumber: pexels.com/Tom Fisk
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertambangan termasuk dalam kategori bioteknologi, yakni pemanfaatan teknologi memakai makhluk hidup sebagai alat bantu. Secara keseluruhan, pertambangan memang melibatkan agen biologi seperti mikroba.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri hingga saat ini masih belum mengoptimalkan pemanfaatan mikroorganisme. Padahal kemampuan mikroorganisme dalam membantu penambangan logam telah terbukti nyata.

Apa Saja Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pertambangan?

Gambar Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertambangan. Sumber: pexels.com/Pixabay
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang bertambangan terbagi menjadi tiga, yaitu bioleaching, biooksidasi, dan bioremediasi. Ketiga proses bioteknologi pertambangan tersebut memiliki bakteri yang berbeda masing-masingnya, berikut penjelasannya.

1. Bioleaching

Bioleaching adalah proses ekstraksi logam yang hanya dapat dilakukan dengan bantuan bakteri yang bisa mengubah senyawa logam dan tak bisa larut menjadi senyawa logam sulfat. Prinsip dari proses ini adalah mengubah sifat fisik serta kimia bahan tambang.
Dengan mengubahnya, maka logam dapat diekstraksi dengan biaya yang lebih murah atau ekonomis. Melalui metode bioleaching ini, pengerjaan ekstraksi logam jadi lebih menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku IPA Terpadu: Jilid 3A, Mikrajuddi, dkk (2007:161), bakteri yang berperan dalam proses ini adalah bakteri Thiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini adalah jenis bakteri pemakan batuan yang berkembangbiak di lingkungan yang sifatnya asam.

2. Biooksidasi

Biooksidasi adalah oksidasi yang dilakukan dengan bantuan mikroorganisme. Terjadinya oksidasi tekanan udara dilakukan dengan cara menyuntikan oksigen pada larutan ketika proses ekstraksi dilakukan.
Proses biooksidasi biasanya sama seperti bioleaching pada tembaga. Dalam proses ini, penggilingan halus dilakukan untuk mendapatkan emas yang bebas. Emas yang telah terlepas kemudian akan dikomplekskan dengan larutan sianida.
Pengkompleksan ini dilakukan dengan metode tradisional untuk dapat memperoleh emas murni. Hanya saja proses ini dapat dilakukan dengan tank bio aktor berukuran kecil.

3. Bioremediasi

Proses bioremediasi adalah sebuah teknik pemanfaatan mikroorganisme untuk menstabilkan, mendegradasi atau memecah bahan pencemar menjadi bahan yang beracun. Jadi, proses ini dapat mengurangi polutan di sekitar area tambang.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, mikroorganisme akan mengeluarkan enzim-enzim untuk memodifikasi racun dengan cara mengubah struktur kimianya. Proses tersebut disebut dengan biotransformasi.
Demikianlah beberapa pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertambangan yang sangat membantu proses ekstraksi, oksidasi, dan penstabilan bahan tambang. Manfaat bioteknologi yang satu ini cukup menguntungkan untuk memajukan sektor pertambangan. (SLM)