2 Contoh Tembang Durma dalam Bahasa Jawa dan Artinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
6 Februari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Contoh Tembang Durma. Sumber: unsplash.com/ Lighten Up
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Tembang Durma. Sumber: unsplash.com/ Lighten Up
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tembang durma merupakan salah satu bentuk tembang jawa yang berisi kata-kata penuh makna atau syair. Adapun contoh tembang durma perlu diketahui oleh siswa dan siapa saja yang sedang mempelajari tembang bahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
Tembang durma dianggap menggambarkan sifat-sifat amarah serta memiliki suasana seram. Di dalamnya terkandung nuansa menegangkan dan miris.

Contoh Tembang Durma dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi Contoh Tembang Durma. Sumber: unsplash.com/ Lighten Up
Dalam sastra Jawa, tembang menjadi salah satu bentuk karya yang penuh makna. Biasanya tembang dibacakan dengan nada tersendiri seperti nyanyian. Dengan intonasi yang tepat, suasana tembang akan sampai kepada pendengar.
Menurut buku Serat Kandha Suluk Tembang Wayang karya Bram Palgunadi (2021:115), kata 'durma' dalam bahasa Jawa klasik memiliki makna 'harimau'.
Sesuai dengan sifat harimau di dunia nyata, tembang durma punya sifat atau pembawaan yang seram. Sehingga penggunaan tembang lazim dipakai untuk mendeskripsikan suasana yang horor, tegang dan menakutkan.
Adapun contoh tembang durma dalam bahasa Jawa beserta artinya yang dikutip dari buku Piwulang Basa Jawi oleh Heru Subrata (2022:122).
ADVERTISEMENT

Contoh 1

Arti tembang durma tersebut adalah menggambarkan betapa sedihnya para abdi negara yang gugur di medan perang. Suasana mencekam terlihat pasa syair 'Bajra lelayu sebit' yang artinya 'halilintar (menyambar) mayat-mayat yang hancur'.

Contoh 2

Arti tembang durma ini menggambarkan ajakan untuk rekan seperjuangan yang harus rela mati demi membangun negeri. Syair "Ayo kanca gugur gunung bebarengan" menggambarkan sikap setia kawan yang wajib dimiliki setiap orang dalam membela negeri.
Syair "Pager apik lan resik" menjadi lambang pelindung negeri yang berbudi luhur yang sebetulnya merujuk pada orang-orang yang mau berjuang.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh tembang durma di atas bisa menjadi bahan belajar untuk siswa. Bentuknya memang berupa syair-syair penuh makna yang punya pesan moral untuk pembacanya. (IMA)