Inilah Risiko Pelaku Ekonomi Mikro Saat Ini

Rafida Aini
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
19 Januari 2022 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafida Aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto dari penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Risiko merupakan suatu keputusan aktivitas yang akan terjadi di masa yang akan datang akibat keputusan saat ini. Risiko muncul karena adanya ketidakpastian yang dapat menghalangi untuk mencapai tujuan atau sasaran. Seperti banyaknya ketidakpastian yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Terjadinya pandemi global banyak Negara-negara luar yang masih mengalami wabah Coronavirus termasuk Indonesia.Munculnya covid19 menyebabkan kekhawatiran besar mengenai kesehatan masyarakat di seluruh dunia. dengan kekhawatiran maka masalah perekonomian pun muncul. Dengan keadaan tersebut, pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memperlambat penyebaran Coronavirus. Perbatasan berdampak pada pelemahan ekonomi pada pelaku ekonomi mikro seperti rumah tangga, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi.
risiko yang dialami oleh pelaku ekonomi mikro saat ini. Yang pertama, risiko yang timbul dalam rumah tangga keluarga adalah :
1. Penurunan nilai aset
Terdapat banyak aset yang dimiliki oleh pelaku rumah tangga. Ada beberapa aset yang mengalami penurunan disaat pandemic, seperti uang karena peluang inflasi yang besar namun ada juga yang mengalami peningkatan. Seperti properti, perhiasan dan surat berharga.
ADVERTISEMENT
2. Kehilangan pekerjaan tetap
Banyak orang yang kehilangan pekerjaanya. Kehilangan pekerjaan mengganggu stabilitas ekonomi suatu rumah tangga.
3. Penurunan bunga
Tingkat suku bunga yang menurun juga bisa menurunkan pendapatan tambahan dari hasil investasi.
4. Investasi
Bentuk investasi di saham dalam kondisi pandemi memiliki potensi penurunan nilai yang tinggi.
Yang kedua seperti,
1. Segi fungsi produk yang tidak bekerja dengan baik.
2. Waktu menemukan produk yang kurang memuaskan.
3. Risiko kerusakan produk
Yang terakhir, risiko korporasi merupakan kerangka kerja yang comprehensive dan integratif untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, modal ekonomi dan transfer risiko dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan.
Menurut saya, di masa pandemi saat ini strategi harus dilengkapi untuk meminimalisir risiko di masa depan. Strategi disusun sesuai dengan rencana kerja besar untuk pelaku ekonomi dan proses yang terjadi. Strategi yang dapat diterapkan pada komponen ekonomi mikro rumah tangga seperti dengan menjaga efisiensi faktor produksi dan konsumsi. Strategi yang dapat diterapkan di sektor UMKM seeprti efektivitas strategi produksi dan pemasarannya. Dan di sektor korporasi, manajemen risiko fokus pada unit khusus yang mengelola risiko bekerja sama dengan unit pelaksana. Hal ini berlaku untuk manajemen risiko dengan mempertimbangkan risiko pelaku mikroekonomi dan adaptasi dengan rutinitas baru (new normal).
ADVERTISEMENT