Pengujian Rokok pada Hewan Masih Sering Dilakukan

Qistia Amania
Mahasiswa S1 Bisnis Digital di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
10 Desember 2021 13:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qistia Amania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengujian rokok pada hewan (Sumber : pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengujian rokok pada hewan (Sumber : pixabay.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rokok pastinya sudah banyak dikenal di kalangan masyarakat luas sebagai salah satu penyebab kematian yang cukup banyak di dunia. Bahaya merokok bagi kesehatan tentu sudah tidak diragukan lagi, banyak berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rokok. Selain berbahaya bagi orang yang mengonsumsinya, rokok juga dapat memberikan efek bagi orang di sekitar yang menghirup asapnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bahan baku utama yang ada pada rokok yaitu tembakau. Tembakau sangat berbahaya dan memiliki dampak buruk bagi organ tubuh, tembakau juga dapat memicu penyakit berbahaya seperti serangan jantung, penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, kanker (kanker paru paru, kanker laring, dan kakner pankreas), juga bisa menyerang gangguan reproduksi dan kehamilan yang diakibatkan oleh tembakau. Mengutip dari National Cancer Institute yang menyebutkan “Tidak ada produk tembakau yang aman”. Lalu bagaimana jika rokok yang sudah jelas berbahaya dijadikan pengujian pada hewan tidak bersalah?
Seperti yang masih banyak diberitakan, perusahaan-perusahaan tembakau masih terus melakukan pengujian rokok pada hewan. Pengujian rokok pada hewan ini dilakukan seperti pada kucing, anjing, hamster, babi india, kelinci dan monyet. Mereka dipaksa melakukan pengujian berbahaya ini antara enam sampai sepuluh jam berturut-turut setiap harinya, kadang-kadang lima sampai tujuh hari dalam per minggu.
ADVERTISEMENT
Sungguh miris sekali hewan yang secara alaminya ini tidak menghirup asap rokok dipaksa untuk menghirup asap rokok dengan beberapa metode pengujian. Metode yang pertama dengan memasukkan sebuah tabung yang dipompa langsung ke dalam hidung hewan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui kerusakan apa saja yang ditimbulkan terhadap organ tubuh hewan akibat menghirup asap rokok tersebut. Metode kedua yang dilakukan pada uji coba ini dengan mengaplikasikan langsung tar rokok pada kulit hewan agar memicu terjadinya pertumbuhan tumor kulit pada hewan, kemudian hewan-hewan itu dibunuh dan dibedah. Metode ketiga yaitu dengan cara memasangkan sebuah perangkat pada kepala hewan untuk mempelajari efek dari tembakau. Kemudian metode yang terakhir dengan memotong tenggorokan hewan, dengan tujuan memasukkan sebuah pipa agar hewan dapat bernapas dengan menghirup asap rokok dalam jumlah yang besar.
ADVERTISEMENT
Pengujian rokok pada hewan tidak hanya kejam tetapi juga tidak relevan untuk dilakukan, kita harus bisa bekerja sama untuk menghentikan pengujian rokok pada hewan. Karena kita sudah jelas mengetahui bahwa rokok itu buruk dan berbahaya bagi kesehatan. Uji coba pada hewan ini juga pastinya memiliki reaksi yang berbeda dengan manusia terhadap efek racun ataupun sesuatu yang dihirupnya. Mari kita meningkatkan kesadaran dan juga kepedulian untuk bisa menghentikan kekejaman pengujian pada hewan agar tidak ada lagi hewan yang dirugikan dan membiarkan hewan hidup dengan semestinya.
Qistia Amania, Mahasiswa Bisnis Digital di Institut Teknologi Telkom Purwokerto.