Bentuk Partisipasi di Bulan Bahasa

Pulung Sri Rahayu
Mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2021 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pulung Sri Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Bulan Bahasa Untuk Bahasa Indonesia (Photo on Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Bulan Bahasa Untuk Bahasa Indonesia (Photo on Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tahun kita memperingati bulan bahasa. Bulan bahasa merupakan bulan peringatan akan bahasa Indonesia. Kenapa disebut bulan bahasa?
ADVERTISEMENT
Bulan bahasa biasa diperingati oleh kalangan pelajar. Menengok kembali ke tahun-tahun sekolah dasar sampai menengah atas, setiap bulan Oktober tanggal 28 diperingati sebagai bulan bahasa. Mengapa demikian, karena peristiwa sumpah pemuda terjadi pada tanggal dan bulan tersebut. Setiap sekolahan pasti akan mengadakan perlombaan, dimana murid-murid sebagai partisipan dan guru sebagai juri. Para anggota organisasi sekolah sebagai penyelenggara perlombaan, mereka mengadakan berbagai macam jenis perlombaan seperti menciptakan dan membaca puisi, menulis cerita pendek, menulis esai, dan membuat pantun.
Berbagai kriteria penilaian yang diberikan juri sebagai dasar saat penilaian. Para partisipan pun mempersiapkan diri berlomba-lomba untuk menjadi pemenang pertama. Disamping mereka yang sedang berpartisipan ada saja murid-murid yang hanya menonton dari depan kelas, entah mereka mengikuti jalannya kegiatan atau tidak. Anak yang berpartisipasi pun adalah murid yang sudah biasa atau aktif di kegiatan sekolah jadi tidak ada yang berbeda dari kegiatan sebelumnya. Kebanyakan mereka yang tidak ikut berpartisipasi sibuk bermain sendiri, bermain game online, bercerita dengan teman lainnya, membeli makanan dan minuman, bersantai-santai, dan ada juga yang tidur di dalam kelas.
ADVERTISEMENT
Karena di hari-hari seperti itu semua orang yang tidak berpartisipasi menganggap sebagai hari bebas. Tidak hanya murid, guru dan pengurus sekolah pun banyak yang menganggap seperti demikian. Bagaimana dengan rasa kecintaan terhadap bahasa Indonesia di peringatan bulan bahasa?
Kita tahu bahwa peringatan bulan bahasa sebagai peringatan akan peristiwa sumpah pemuda. Kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah bangga karena tinggal menikmati hasil dari perjuangan pemuda-pemudi masa itu. Bentuk partisipasi kitalah di bulan bahasa sebagai cermin kebanggan terhadap bahasa Indonesia tidak lagi dengan perjuangan melawan penjajah dan rasa hormat kepada para pahlawan bangsa.
Apabila penulis boleh memberi saran seharusnya kegiatan peringatan bulan bahasa seperti itu haruslah anak-anak sekolah, guru dan pengurus sekolah ikut memeriahkan. Tidak hanya dari kalangan sekolah saja, sebaiknya masyarakat umum dan pegawai pemerintahan pun ikut serta dalam memeriahkan bulan bahasa. Karena sikap kita sebagai pententu masa depan bangsa.
ADVERTISEMENT
Demikian yang dapat saya sampaikan
Semoga bermanfaat.