Menteri Sandiaga:Inovasi Pariwisata ala Banyuwangi Perlu untuk Tangani Pandemi

SBM ITB
School of Business and Management ITB
Konten dari Pengguna
27 Februari 2021 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan sambutan dari Bali
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan sambutan dari Bali
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandung (27 Februari) Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung membedah pengalaman kepemimpinan dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas periode 2010- 2021 yang baru saja habis masa jabatannya lewat buku "Creative Collaboration & Anti Mainstream Marketing". Bedah buku itu berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA)
ADVERTISEMENT
Buku-buku Anas itu dibedah langsung oleh dua narasumber yaitu Agung Wicaksono, Dosen SBM ITB dan Reza A Nasution, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya SBM ITB.
Para Pembahas Buku karya Azwar Anas
Hadir pula Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Bupati Baru Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, yang baru dilantik 26 Februari 2021.
Menurut Sandiaga Uno “saat ini kita berada ditengah krisis pandemi, dan krisis hari ini begitu dahsyat, saya sudah bertemu masyarakat dan kehidupan masyarakat sangat berat, banyak yang kehilangan pekerjaan, sehingga perlu percepatan mengatasi krisis kesehatan selagi mempercepat pemulihan dampak ekonomi”
Pariwisata dan ekonomi kreatif sedang dalam tekanan luar biasa, creative collaboration yang diusung Pak Anas membuka tabir berpikir out of the box, ini yang mesti dijalankan di lingkup daerah, regional dan menarik wisatawan manca negara. Dari desa sampai ke tingkat pusat, Kemenkraf sangat terinspirasi dan banyak mendapatkan contoh dari Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
“Di kota banyuwangi geliat pariwisata sangat terasa ini membuka peluang kerja dan berkontribusi pada ekonomi”.
Sandiaga berharap “agar bagamana kita berupaya mencegah dan menangkal PHK massal, buka kembali lapangan kerja dan berinovasi adaptasi dengan situasi pandemi” secara khusus juga berharap agar yang dilakukan oleh Banyuwangi banyak inovasi pariwisata ini bisa dicontoh oleh kota atau kabupaten lain”
Secara khusus Sandiaga juga bepesan harapannya untuk SBM terkait peran SBM ITB sebagai kampus yang menekankan entrepreneurship, bahwa entrepreneurship fostering leadership. Mari kita cegah tangkal PHK masal CEKAL PHK Masal.
Sementara itu, menurut Agung wicaksono, dosen SBM ITB yang sebelumnya sebagai Direksi MRT Jakarta & TransJakarta menambahkan “kalau orang mengingat karakter Azwar Anas adalah pemimpin yang berjiwa Entrepreneur, ini sesuai dengan misi SBM untuk mendidik siswa menjadi pemimpin dengan mindset entrepreneur” dan kita perlu belajar dari Pak Anas, orang yang berpikir out of the box dan eksekusi inside the box, ini yang ingin dibangun oleh SBM ITB dan juga putra-putri Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Reza A. Nasution, menambahkan tentang buku anti mainstream marketing yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah ilmu marketing baru yaitu total marketing.
Reza menambahkan “Pak Anas memiliki pola pikir bagaimana menghadapi masyarakat dengan menerapkan kepemimpinan yang genuine, entrepreneurial & leadership yang transformative, dengan memetakan creative colaboratif dan menciptakan quick win yang sifatnya jangka panjang sehingga mengurangi potensi kegagalan, dibuktikan dengan banyaknya pencapaian yang diraih Banyuwangi dibawah kepemimpinan Pak Anas.
Mantan Bupati Azwar Anas periode 2010-2021 bersama Tim SBM ITB
Sementara itu, Anas menutup dengan harapannya untuk melanjutkan sinergi, akan sangat banyak potensi kolaborasi, bisa saling bermanfaat, antara pemerintah dan perguruan tinggi.
Diskusi ini diikuti oleh mahasiswa SBM ITB, Mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) serta dihadiri oleh Rektor Uniba Dr. H. Sadi dan Dekan SBM ITB Prof Utomo Sarjono Putro, dengan total peserta 400 peserta yang hadir secara luring dan daring.
ADVERTISEMENT