Kisah Pemuda 26 Tahun Berharta Rp 15,4 Triliun, Dulunya Pedagang Kaki Lima

Konten dari Pengguna
11 September 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ritesh Agarwal (Foto: Deccan Herald)
zoom-in-whitePerbesar
Ritesh Agarwal (Foto: Deccan Herald)
ADVERTISEMENT
Biasanya, pada usia 26 tahun, seseorang sudah punya pekerjaan tetap dan bisa jadi, karir yang stabil. Tapi, apa jadinya jika pada usia 26 tahun, Anda jadi seorang miliarder? Pertanyaan itu terdengar sangat mustahil.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika mengetahui Ritesh Agarwal, pertanyaan tersebut sangat mungkin dijawab. Pria pendiri hotel OYO itu saat ini memang menjadi miliarder muda kedua setelah Kylie Jenner dengan kekayaan 1,1 miliar dolar AS, setara dengan Rp 15,4 triliun.
Jangan salah, Ritesh tentu tidak mendapatkan segala pencapaian itu semudah menjentikkan jari saja. Ritesh kecil tumbuh di lingkungan keluarga yang jauh dari berkecukupan.
Mereka menyambung hidup dengan berjualan dari toko kecil. Bahkan, saat berusia 13 tahun, Ritesh pernah membantu keluarganya berkeliling menjual sim card untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tapi, kecintaannya terhadap teknologi tak menghentikan Ritesh untuk belajar. Ia bahkan sudah belajar coding saat masih berusia 10 tahun. Kemudian, Ritesh mendaftar di Indian School of Business and Finance.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah jalan, ia memutuskan berhenti karena ingin membangun usaha sendiri. Dalam sebuah wawancara, Ritesh mengatakan kalau ibunya sempat khawatir ia akan kesulitan mencari pasangan karena tidak memiliki gelar sarjana.
Ide membangun OYO: tidak diberikan kesempatan nonton TV
Salah satu jaringan OYO (Foto: Kumparan)
Awalnya, ide membangun OYO adalah dari remote TV. Ritesh mengaku kalau dia selalu tidak diberi kesempatan untuk menonton TV sesuai keinginannya saat berkunjung ke rumah saudara. Selain itu, inspirasi lainnya berasal dari pengamatan Ritesh terhadap pelayanan hotel yang kurang memadai saat berlibur di suatu daerah di India.
Ritesh menyadari bahwa ada kebutuhan akan hotel terjangkau yang menyediakan layanan yang layak di India. Tapi, hotel-hotel itu tidak menyediakan layanan standar seperti AC, Wi-Fi, fasilitas tempat tidur dan sarapan yang nyaman. Melalui celah ini, di usia 17 tahun, Ritesh akhirnya memperkenalkan Oravel yang ia model seperti Airbnb.
ADVERTISEMENT
Ritesh mengaku bahwa membangun usaha tersebut tidaklah mulus. Ia harus menghadapi sampai enam kali kegagalan. Namun, putus asa bukanlah sebuah kata yang ada di kamus kehidupan Ritesh.
Pada tahun 2016, ia memperbarui Oravel dan menamainya OYO, On Your Own, yang dikembangkan dengan konsep menjalin hubungan dengan hotel tertentu. Hotel yang bekerja sama dengan OYO akan menyewakan beberapa kamarnya kepada OYO yang akan diisi oleh fasilitas sesuai standar OYO.
Dalam kurun waktu hanya enam tahun saja, Ritesh mampu mengembangkan bisnisnya hingga mancanegara. Di India, OYO sudah memiliki ritel sebanyak 18.000 lokasi. Tak lama kemudian, Ritesh berekspansi ke China dengan total 13.000 hotel di 338 kota.
Selanjutnya, ia melebarkan sayap bisnisnya ke Inggris, Indonesia, Filipina, hingga Uni Emirat Arab. Hingga saat ini, OYO memiliki 23.000 hotel, 850.000 kamar, dan 46.000 homestay di seluruh dunia. Atas pencapaian ini, Ritesh masuk dalam daftar Forbes “30 Under 30” di bidang teknologi konsumen pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT