Kata “Paket!” Sebagai #ConnectingHappiness untuk Bangkit Bersama

Pasthiko Pramudhito
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
28 Maret 2023 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pasthiko Pramudhito tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi JNE Connecting Happiness (Sumber: Facebook JNE)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi JNE Connecting Happiness (Sumber: Facebook JNE)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Paket!”, mungkin terlihat atau terdengar sebagai sebuah 5 kata yang sederhana yang biasa kita dengar saat seorang kurir berhasil mengantarkan paket sampai tujuan dari penjual untuk pelanggan. Namun, pasca pandemi kita akan menyadari jika kata tersebut memiliki pesan yang kuat soal kebersamaan saling merangkul (gotong royong dan kolaborasi) untuk bangkit bersama.
ADVERTISEMENT
Selama pandemi tak hentinya kata-kata yang menyakitkan hati terus terdengar maupun terbaca di mana pun. “terpapar, “isoman”, “lonjakan” misalnya. Layaknya sebuah kata yang simpel, namun dapat membuat hati gundah tak karuan.
Di samping itu, kata "Paket!" mampu menghangatkan dan membuat bibir menyungingkan senyum. Ketika sang kurir menggaungkan kata tersebut di depan rumah, artinya ada nafas yang masih berhembus, ada harapan yang masih menyala.
Kata "Paket" menjadi sebuah ciri khas tersendiri saat masa pandemi, katanya jadi lebih sering terdengar dengan berubahnya cara bertransaksi yang biasanya dilakukan secara offline, berganti menjadi online untuk meminimalisir penyebaran virus.
Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) menjadi sektor yang cukup terdampak selama pandemi. Berbagai kata yang membuat pelakunya menghela nafas seperti terus menghantui, misalnya "gulung tikar". Sektor UMKM mengalami penunurunan pendapatan hingga 53,76% selama pandemi. Untuk itu bertahan para pelaku UMKM mulai beradaptasi dengan memanfaatkan platform online sebagai alternatifnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tentu dibutuhkan kolaborasi dan semangat gotong royong agar semua berjalan dengan lancar. Dalam memanfaatkan platform online, dibutuhkan perantara yang terpercaya untuk mengantarkan dagangan UMKM ke pelanggannya.
Hadirnya JNE sebagai layanan ekspedisi di Indonesia senantiasa membantu pelaku UMKM dalam mendistribusikan jualannya.
JNE memiliki berbagai layanan andalan untuk membantu UMKM, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai penghargaan bergengsi yang telah diraih JNE kualitas pengantaran tak perlu dipertanyakan lagi.
Kata “Paket!” yang terdengar dari kurir, menjadi penanda bahwa pesanan paket telah sampai dengan selamat. Selain menjadi penanda paket telah sampai dengan selamat, kata tersebut juga menjadi sebuah asa untuk bangkit bersama.
Kebahagiaan tersambung, rezeki saling terhubung, semua saling terbantu. JNE telah menjadi #ConnectingHappiness baik kurir, pembeli, dan pelanggan saling berkolaborasi untuk bangkit bersama.
Pembeli berbahagia pesanan yang ia tunggu-tunggu bisa sampai dengan baik ke genggamannya, kurir adalah pahlawan yang mengantarkan amanah tersebut, sementara penjual senang dagangannya dapat dinikmati pembeli dan keuntungannya bisa dipakai untuk berkembang dan menambah lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Hal ini terlihat pasca pandemi, UMKM membantu banyak orang karena membuka lapangan pekerjaan baru. UMKM menyerap tenaga kerja mencapai lebih dari 110 juta orang di Indonesia atau sekitar 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
ADVERTISEMENT
UMKM dengan segala keunikan dan kreativitasnya masing-masing membuat tenaga kerja dengan berbagai keahlian mudah terserap. Agar tak berjalan secara individu, dibutuhkan kolaborasi dan gotong royong.
Dari sebuah kata “Paket!” yang terdengar di depan rumah, bisa menjadi awal dari kolaborasi antar UMKM, dengan JNE sebagai #ConnectingHappiness antar UMKM di Tanah Air.
#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.